NEWS

Multitasking Dalam Kerja: Kekurangan, Manfaat, dan Cara Optimalisasi

Multitasking tak selamanya jadi nilai tambah.

Multitasking Dalam Kerja: Kekurangan, Manfaat, dan Cara OptimalisasiIlustrasi burnout dalam kerja. (Pixabay/Lukas Bieri)
02 November 2023

Jakarta, FORTUNE – Bagi sebgaian orang, kemampuan untuk mengerjakan sejumlah pekerjaan atau multitasking menjadi sebuah kelebihan atau nilai tambah ketika melamar pekerjaan. Meski dianggap mendukung produktivitas kerja, jika terlalu sering dilakukan hal ini bisa saja berujung pada kelelahan. 

Menurut Jobstreet, multitasking adalah kemampuan untuk mengerjakan dua atau lebih pekerjaan di waktu yang sama. Hal ini bisa dilakukan dengan mengalihkan fokus dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain secara bergantian atau melakukan beberapa pekerjaan sekaligus. Kebanyakan orang melakukan multitasking karena tuntutan pekerjaan dan waktu.

Meski begitu, Anda perlu mengetahui bahwa multistasking bukan hanya memiliki manfaat, namun juga kekurangan. Berikut ini, Fortune Indonesia akan mengulasnya, dengan melansir dari laman resmi Jobstreet.

Kekurangan

Bagi banyak orang, multitasking adalah sebuah nilai tambah dan kelebihan, namun di sisi lain ada pula sisi kekurangannya, seperti:

  1. Tidak fokus
    Multitasking kadang memaksa seseorang untuk mengerjakan banyak hal dalam waktu yang sama. Hal ini berpotensi membuat konsentrasi akan sering terpecah sehingga waktu yang ada tidak terpakai secara efisien. Mengerjakan banyak pekerjaan bersamaan memang akan terlihat cepat, namun hasilnya tidak akan sebagus orang yang fokus mengerjakan satu per satu, karena berpotensi memicu perasaan mudah jenuh yang berkibat pada kelelahan atau burnout.
  2. Sering terjadi kesalahan
    Orang yang bisa multitasking rawan untuk terbagi fokusnya pada beberapa urusan, sehingga kerap melakukan kesalahan, khususnya dalam proses pengerjaan. Otak Anda dibuat bekerja bolak-balik antara satu pekerjaan dengan lainnya.
  3. Menghambat kreativitas
    Anda tidak akan sempat untuk memikirkan hal lain, karena pikiran sudah terpaku pada banyak pekerjaan. Dengan begitu, Anda akan jarang sekali punya kapasitas dan energi untuk menghadirkan inovasi baru, bahkan memiliki sedikit waktu untuk mengembangkan ide baru dan berkreasi lebih.
  4. Memakan lebih banyak waktu
    Mengerjakan banyak hal sekaligus dengan tidak tepat malah akan memakan banyak waktu Anda. Selain itu, Anda perlu memeriksa ulang apakah pekerjaan sudah benar di akhir, dan ini berarti akan memerlukan waktu tambahan. Jadi, selain buang waktu, tenaga yang Anda gunakan juga tidak terpakai secara efektif. Anda akan lebih mudah kelelahan dibanding seseorang yang mengerjakan tugasnya satu per satu.

Manfaat

Sementara sisi positifnya, seseorang yang melakukan pekerjaan secara multitasking biasanya memiliki nilai manfaat sebagai berikut:

  1. Menghemat waktu
    Kemampuan multitasking akan menghemat waktu jika dilakukan dengan benar, karena bisa menyelesaikan lebih dari satu pekerjaan di waktu yang sama. Jika pekerjaan tersebut dikerjakan secara terpisah satu per satu, justru akan memakan waktu lebih panjang. Dengan demikian, Anda akan memiliki waktu untuk melakukan kegiatan lain.
  2. Meningkatkan produktivitas
    Dengan lebih banyaknya pekerjaan yang bisa Anda kerjakan, maka produktivitas juga akan meningkat. Seberapa banyak pekerjaan terselesaikan juga merupakan faktor penting untuk menilai performa Anda dalam dunia kerja. Selain itu, dengan menjadi lebih produktif, Anda bisa memberikan dorongan serta pengaruh positif bagi kolega dan lingkungan kerja.
  3. Mencegah penundaan pekerjaan
    Multitasking akan membuat Anda fokus dengan daftar pekerjaan harian yang perlu diselesaikan. Hal ini membuat pikiran Anda tetap aktif dan sibuk dengan urusan pekerjaan, sehingga tidak akan punya waktu untuk memikirkan gangguan lain, dan tidak aka nada waktu yang terbuang percuma.
  4. Potensi untuk jadi kandidat terbaik
    Dengan banyaknya perusahaan yang membutuhkan skill multitasking, maka seseorang dengan kemampuan ini akan jadi prioritas, terutama saat melaman kerja. Bagi perekrut, biasanya kandidat dengan kemampuan multitasking dinilai dapat menghemat biaya operasional, karena bisa mendelegasikan beberapa pekerjaan tertentu tanpa perlu merekrut terlalu banyak pegawai baru.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.