Otorita IKN Bidik Investasi Infrastruktur Rp45,5 T di Akhir Tahun
Pembangunan IKN tak hanya fokus pada bangunan fisik.
Jakarta, FORTUNE – Pemerintah melalui Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menargetkan Investasi untuk proyek infrastruktur di IKN bisa menyentuh Rp45,5 triliun hingga akhir 2023.
Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, mengatakan bahwa target ini mengacu pada realisasi investasi yang sudah berjalan dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. “Presiden Jokowi sudah melihat kemajuan dan perkembangan proyek pembangunan yang sudah dilakukan peletakan batu pertama tahap pertama dan kedua,” kata Bambang di Penajam, pada Minggu (26/11).
Ia memperinci, investasi yang masuk dan sudah diresmikan pada pertengahan September 2022, mencapai Rp23 triliun. Sementara, pada tahap peresmian kedua, pada awal November lalu, nilai investasi pembangunan IKN yang masuk berkisar Rp12,5 triliun. Dengan demikian, total investasi yang sudah didapat saat ini nilainya mencapai Rp35,5 triliun.
Adapun, pada peletakan batu pertama tahap ketiga, yang direncakan 13-15 Desember mendatang, target nilai investasi yang masuk mencapai sekitar Rp10 triliun.
Lebih dari fisik
Juru Bicara Otorita IKN, Troy Pantauw, mengatakan bahwa pembangunan di IKN lebih dari sekadar infrastruktur dan tata kota secara fisik, namun juga pembangunan sumber daya manusia. “Perlu dibangun roh dari pembangunan IKN, yakni manusia dan masyarakatnya supaya siap menyaingi kota-kota dunia,” katanya.
Untuk itu, Otorita IKN telah melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat sekitar IKN, mulai dari platihan UMKM, pelatihan preacikan kopi, kelas memasak, menjahit, hingga pertanian berbasis hidroponik. Selain itu, sejumlah pelatihan literasi digital juga terus dilakukan, seperti Coding Mom, podcast, atau workshop Solar Mom.
Troy berharap, generasi muda Indonesia turut mendukung perkembangan IKN mislanya,dengan memantau perkembangan lewat media sosial resmi IKN, mengambil kesempatan untuk berpartisipasi, hingga inisiatif untuk kolaborasi dengan IKN. “Kami selalu membuka lebar kesempatan bagi anak-anak muda,” ujarnya.
Investor asing
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebut bahwa belum ada satu pun investor asing yang masuk di IKN. Namun, ia yakin pada investasi yang sudah masuk dan dipimpin oleh berbagai perusahaan dalam negeri, akan jadi daya tarik bagi pihak asing.
Merespons hal ini, Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, mengatakan bahwa pihaknya memang memprioritaskan investor domestik dibandingkan investor asing, karena jumlah minat yang lebih banyak.
“Jelas minat sangat tinggi dan prioritisasi kepada sektor yang diminati oleh investor merah putih domestik itu memang menjadi prioritas yang penting,” katanya dalam konferensi pers (20/11).
Hal ini tak lain, karena investor dalam negeri bergerak cepat dalam melakukan proses evaluasi, terutama soal risiko dan keuntungannya. “Investor domestik lebih sat set dalam proses mengevaluasi antara istilahnya risiko dan keuntungannya, dan kemudian juga mengambil keputusan hingga sampai kepada kesepakatan,” ujarnya.