Pemerintah Targetkan 1,4 Miliar Perjalanan Wisatawan Nusantara di 2023
Sektor domestik kekuatan Indonesia di tengah ancaman resesi.
Jakarta, FORTUNE – Pemerintah menargetkan perjalanan wisatawan nusantara tahun depan mencapai 1,4 miliar kunjungan.Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan target itu bisa dicapai dengan menyiapkan sejumlah event atau paket destinasi wisata.
“Target ini naik dua kali lipat pergerakan wisatawan nusantara tahun ini. Harus kita isi dengan event-event, harus isi dengan paket-paket, siapkan destinasi-destinasi, dan mendorong seluruh pentahelix untuk meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara,” ujar Menparekraf, dalam weekly press briefing, Senin (10/10).
Meski ada ancaman resesi, Indonesia tak perlu khawatir karena memiliki kekuatan di pasar domestik. “Jadi kita akan kembangkan ke depan, lebih fokus kepada wisatawan nusantara, tentunya dengan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara juga,” ucapnya.
Kunjungan wisatawan mancanegara
Sandiaga mengatakan, rerata kunjungan wisatawan ke Bali saja saat ini sudah mencapai di atas 10.000 orang per hari. “Lebih dari 894.667 kunjungan wisman ke Bali selama Januari-Agustus 2022,” katanya.
Dengan demikian, target kunjungan wisman untuk tahun 2022 masih di angka 1,8-3,6 juta orang. “Target dalam posisi sangat bisa kita capai dalam batas tengah, yaitu sekitar 2,5 juta bisa tercapai,” ujarnya. “Alhamdulilah, demand untuk Indonesia ini tinggi.”
Kontribusi forum G20
Pemerintah menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara dari Presidensi G20 Indonesia, Sandiaga menyampaikan bahwa 50.000 kunjungan wisman akan dihasilkan, dengan 33.000 lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia akan tercipta.
“Dari delegasinya sendiri 18.000 kunjungan, ada 150 pertemuan, dengan seluruh kelengkapan maupun rombongan sekitar 50.000. Konsumsi domestik yang kita harapkan, terserap Rp1,7 triliun, dan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) kita harapkan meningkat sebesar Rp7,4 triliun,” kata Menteri Sandiaga.
Peluang di sektor parekraf
Sandiaga menambahkan, saat ini adalah saatnya untuk berinvestasi di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif, karena memiliki banyak peluang, terutama di sektor unggulan seperti hotel, restoran, dan kafe (horeka).
Menurutnya, saat ini peminat pariwisata dan ekonomi kreatif banyak, namun supply-nya kurang. “Kita ingin, harapan ke depan, 6-8 dolar Amerika, kita akan tarik. Dan investasi ini akan menciptakan sekitar 4,4 juta lapangan pekerjaan di tahun 2024,” ujarnya.