Resmikan KEK Lido, Jokowi: Pembangunan Infrastruktur Mulai Bermanfaat
KEK ini bisa mencegah devisa terbang ke negara lain.
Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pembangunan infrastruktur mulai menunjukkan manfaat keekonomian, seperti yang ditunjukkan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
“Infrastruktur yang kita bangun, baik itu airport, baik itu pelabuhan, baik itu jalan tol, sekarang satu per satu sudah kelihatan manfaatnya dan dimanfaatkan oleh sektor swasta untuk mendapatkan nilai-nilai keekonomian,” ujar Presiden saat meresmikan KEK Lido, Jumat (31/3).
KEK Lido akan dibangun fasilitas dan wahana lengkap dengan dikelilingi pemandangan indah di kawasan yang hanya dapat ditempuh selama 50 menit dari Jakarta. "Kemudian, kalau kita lihat tadi tengok ke sana ada Gunung Pangrango, tengok ke sana ada Gunung Gede, ada Gunung Salak. Sulit mencari lokasi seperti di Lido ini, dan saya melihat Pak Hary Tanoe tajam banget,” katanya.
Jokowi mengapresiasi kawasan KEK Lido yang dikembangkan oleh perusahaan swasta–MNC Group yang dipimpin oleh Hary Tanoe–seluas 1.040 hektare di atas lahan seluas 3.000 hektare. Nantinya, kawasan ini akan dilengkapi dengan themepark, movieland, waterpark, technopark, kawasan otomotif, art center, retail, dining, and entertainment, lido world garden, hotel and resort extension, golf club, golf course, termasuk sarana dan prasarana lain.
Manfaat besar
Jokowi juga menyoroti pembangunan jalan tol dan manfaatnya untuk menyambungkan berbagai kawasan, baik di Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. “Meskipun baru sebagian..tapi setelah disambungkan dengan jalan tol, kawasan industri, kawasan pertanian, kawasan perkebunan, kawasan pariwisata, (bisa) memberikan nilai manfaat yang maksimal sesuai yang kita inginkan,” katanya.
Jokowi mengatakan, masyarakat Indonesia yang berlibur ke luar negeri ada 11 juta orang, sehingga kalau bisa dihambat separuhnya, bisa mencegah devisa terbuang ke negara lain. Dengan demikian, pembangunan infrastruktur akan benar-benar bisa dimanfaatkan secara ekonomis oleh sektor swasta.
“Kita harapkan ke depan tidak ada lagi masyarakat kita yang lebih senang liburan ke luar negeri daripada di negerinya sendiri,” katanya.