Meski Belum Masuk RI, Kemenkes Minta Subvarian Baru Omicron Diwaspadai
Subvarian tersebut, antara lain XE, XD, dan XF.
Jakarta, FORTUNE – Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, meminta masyarakat mewaspadai penyebaran subvarian Omicron Covid-19, XE, XD, dan XF, meski varian ini belum muncul di Indonesia.
“Ini (seharusnya) tetap jadi kewaspadaan kita, bahwa walaupun dikatakan lebih cepat menular dibandingkan varian Omicron dan data yang ada sampai saat ini belum memadai, sebagai bagian dari mitigasi mudik, varian ini jadi perhatian kita bersama,” ujar Nadia seperti terpantau dari kanal YouTube Kemenkes, Rabu (13/4).
Untuk mengantisipasi kemunculan varian baru Covid-19, sekaligus bagian dari mitigasi mudik Lebaran 2022, pemerintah terus mendorong vaksinasi dosis lengkap dan booster bagi masyarakat. “Kita siapkan diri kita untuk menghadapi mudik kali ini, supaya mudiknya menjadi aman, nyaman, dan tentunya kita akan selamat dari situasi pandemi Covid-19,” ujarnya.
Subvarian Omicron terbaru
Subvarian XE adalah gabungan genetik dari subvarian BA.1 dan BA.2. Sedangkan subvarian XD merupakan penggabungan Delta AY.4 dan Omicron BA.1. Adapun subvarian XF baru ditemukan di Inggris dengan kasus yang masih sangat sedikit.
“Hingga saat ini, di Inggris sudah ada 763 kasus XE,” ujar Nadia yang menambahkan bahwa karakteristik XE lebih cepat menular. “Tapi belum cukup bukti epidemiologis untuk memperlihatkan perubahannya di masyarakat.”
Varian Omicron telah menggeser posisi varian Delta di Indonesia. Hal ini didapat berdasarkan hasil pemeriksaan 9.385 genom sekuensing sejak Januari 202, yang meningkat lima kali lipat dibanding pekan ke-13 2021.
“Secara nasional, varian Omicron mendominasi, berdasarkan peningkatan proporsi dari subvarian BA.2. Sementara varian delta sudah semakin turun distribusinya di Indonesia,” ujarnya.
Distribusi vaksin di posko mudik lebaran
Pemerintah terus mendorong penerapan vaksinasi dengan menyiapkan sejumlah posko vaksin di sejumlah titik mudik lebaran.
Kemenkes juga telah mengalokasikan vaksin di posko tersebut, termasuk tim vaksinatornya. “Alokasi jumlah vaksin tergantung dengan titik posko mudik. Kalau posko-posko besar itu bisa sampai dengan 1.000 dosis. Posko kecil sekitar 150-300 dosis,” katanya menguraikan.
Ia menambahkan bahwa setiap posko vaksinasi nantinya akan dilengkapi dengan armada ambulans untuk bersiaga tangani pemudik yang mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) maupun lainnya. Selain itu, disediakan juga fasilitas observasi bagi pamudik yang baru melakukan vaksin di posko.
Masyarakat diimbau lengkapi vaksinasi sebelum mudik
Mengingat pemudik pada Lebaran 2022 diprediksi meningkat hingga dua kali lipat dari tahun lalu, maka Nadia mengingatkan bagi para pemudik untuk melengkapi vaksinasinya jauh hari sebelum mudik. “Kami tidak berharap ada antrean atau penumpukan, tentunya kita mengimbau masyarakat segera lakukan vaksinasi sekarang, kalau kita mau mudik nyaman, jangan divaksin pada saat mudik,” katanya.
Selain itu, hal ini juga untuk menghindari KIPI setelah vaksin. “Kalau nggak enak badan, merasa pusing kan jadi nggak nyaman mudiknya. Jadi, ini kami sampaikan pemberian vaksinasi pada posko vaksinasi sebenarnya adalah sebagai upaya yang terakhir,” ujar Nadia.