Terima Delegasi US-ABC, Jokowi Bahas Mobil Listrik hingga Energi
Kolaborasi penting di tengah pergolakan geopolitik.
Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima delegasi US-ASEAN Business Council (US-ABC) di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/5). Pertemuan tersebut membahas berbagai kemajuan kerja sama, baik di bidang investasi maupun hubungan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Indonesia.
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, mengatakan, ada lebih dari 30 perusahaan yang tergabung dalam US-ABC menghadap Presiden Jokowi. “Mereka mendukung prioritas kebijakan dari pemerintahan Presiden Jokowi,” ujarnya dalam keterangan pers, Kamis (25/5).
Secara umum, Jokowi menyampaikan pentingnya penguatan kemitraan dan kerja sama global dengan semua pihak di tengah pergolakan geopolitik saat ini. “Sesuai dengan tujuan kita untuk terus meningkatkan ekonomi kita, kemandirian ekonomi kita, dan pada saat yang sama kerja sama di antara berbagai negara di dunia,” ujar Sri Mulyani.
Ekosistem kendaraan listrik
Pertemuan tersebut juga membahas mengenai upaya pemerintah meningkatkan ekosistem dari industri kendaraan listrik listrik, seiring dengan melimpahnya sumber daya mineral sebagai pendukung ekosistem tersebut.
“Yang kedua, bagaimana Indonesia bisa juga mendapatkan fasilitas untuk masuk di dalam pasar electric vehicle di Amerika Serikat dan bagaimana kita bisa meningkatkan peranan dan juga kemampuan untuk menarik investasi,” ujar Menkeu.
Presiden Jokowi, akan terus memastikan transformasi ekonomi terus berjalan, baik di bidang hilirisasi, untuk terus perkuat ekosistem electric vehicle. “Juga dari sisi sustainable energy, termasuk energy transition, dan juga untuk terus mendukung pembangunan IKN,” katanya.
Industri energi
US-ABC juga menyampaikan pandangannya atas beberapa isu, terutama di bidang industri energi. Salah satunya adalah investasi dari Exxon dan BP di Indonesia, baik di Tangguh dan Banyu Urip, yang menunjukkan perkembangan.
“Sekarang concern mengenai climate change di mana teknologi carbon capture menjadi penting. Pemerintah akan terus mendukung kebijakan-kebijakan untuk kemandirian dan ketahanan energi di Indonesia dan sekaligus juga patuh terhadap komitmen climate change di Indonesia,” kata Sri Mulyani.
Ekonomi digital
Sementara itu, dari sisi ekonomi digital, baik presiden maupun para delegasi sepakat bahwa perlu adanya peningkatan investasi dan kebijakan dalam rangka mendukung fasilitas perdagangan melalui infrastruktur digital yang terus meningkat.
“Kita akan terus meningkatkan komunikasi bagaimana pola perdagangan di mana digital economy makin mendominasi, perlu diimbangi di satu sisi pelayanan yang baik dan juga pelayanan yang makin cepat, namun di sisi lain juga keamanan dan dari sisi integritasnya,” kata Menkeu.
Sri Mulyani mengatakan bahwa US-ABC menekankan pentingnya kewaspadaan pada berbagai ancaman siber di tengah perkembangan teknologi digital yang begitu pesat. “Presiden mendengar bagaimana tantangan tersebut bisa ditangani melalui partnership,” ujarnya.
Pariwisata dan transportasi
Dari industri hospitality, pemain raksasi seperti Marriot dan AirBnB, menyampaikan mintanya meningkatkan investasi di bidang perhotelan. Hal ini dalam rangka mendukung prioritas yang disampaikan pemerintah untuk membangun pusat pariwisata sebagai destinasi utama di Indonesia.
Sedangkan, pabrikan pesawat terbang, Boeing, menyampaikan bahwa industri penerbangan di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan industri transportasi udara. “Ini akan meningkatkan (juga) daya tarik Indonesia untuk investasi untuk Boeing,” ujarnya.