Uni Eropa Kenalkan Pembaruan Proses Impor Lewat ICS2 Rilis 3
UE lakukan ini demi jaga keamanan perdagangan di kawasannya.
Jakarta, FORTUNE - Sistem keamanan dan keselamatan pra-kedatangan kepabeanan Uni Eropa yang baru–Import Control System 2 (ICS2)–memperkenalkan proses baru penerimaan barang impor ke Uni Eropa (UE), khususnya yang melalui jalur jalur laut dan sungai; jalur darat; dan kereta api.
Perwakilan Uni Eropa di Indonesia menyatakan, pembaruan ini berlaku mulai 3 Juni 2024. “Dengan rilis ketiga ini, pengangkut jalur laut dan sungai, jalur darat, serta kereta api perlu menyediakan informasi barang yang dikirimkan ke atau melalui UE sebelum kedatangan, dengan melengkapi Pernyataan Ringkasan Entri (Entry Summary Declaration/ENS),” tulis Perwakilan Uni Eropa dalam keterangannya.
Rilis ketiga yang dikeluarkan ICS2 merupakan fase ketiga penerapan ENS secara lengkap. Aturan ini akan diwajibkan kepada para pedagang impor, untuk bisa tekoneksi ke ICS2 secara bertahap, sesuai waktu yang ditetapkan, dengan kerangka:
- 3 Juni 2024 – 4 Desember 2024 untuk pengangkut jalur laut dan sungai
- 4 Desember 2024 – 1 April 2025 untuk house level filers atau pelapor tingkat agen dan operator pos jalur laut dan sungai
- 1 April 2025 – 1 September 2025 untuk pengangkut jalur darat dan kereta api
UE mengingatkan bahwa jika para pedagang tidak siap sesuai jadwal, dan tidak menyediakan data yang dibutuhkan dalam ICS2, barang akan ditahan di perbatasan UE dan tidak akan diizinkan masuk oleh otoritas kepabeanan.
Pada 2022, ekspor Indonesia ke Uni Eropa mencapai US$21,5 miliar, dan mencakup komoditas seperti minyak kelapa sawit, asam lemak monokarbosilat industri, batu bara, tembaga, dan alas kaki berbahan kulit. Namun, untuk beberapa komoditas–seperti kelapa sawit dan batu bara–UE memiliki praturan yang ketat dan cukup menyulitkan bagi proses ekspor ke kawasan tersebut.
Tujuan
Dengan dikeluarkannya rilis ketiga ini, UE berharap tak ada lagi pedagang atau importir yang terkena risiko keterlambatan dan ketidakpatuhan. Seluruh pelaku bisnis yang terdampak harus memastikan mendapatkan data yang akurat dan lengkap dari klien, memperbarui sistem IT dan proses operasional, serta menyediakan pelatihan yang memadai bagi staf.
Mulai 11 Desember 2023, para pedagang juga sudah wajib menyelesaikan Uji Kesesuaian Mandiri sebelum terkoneksi ke ICS2, untuk memverifikasi kemampuan mengakses dan bertukar pesan dengan otoritas kepabeanan. Hal ini penting, mengingat UE mengusai sekitar 14 persen perdagangan barang di dunia.
“Dengan mengumpulkan data keamanan dan keselamatan, otoritas kepabeanan UE akan bisa mendeteksi risiko lebih dini dan melakukan intervensi pada poin paling tepat dalam rantai pasokan, untuk menjaga perdagangan yang aman bagi UE dan masyarakatnya,” tulis UE.
Manfaat
Sebelum diterbitkannya rilis ketiga, UE telah mengeluarkan rilis pertama ditujukan untuk kiriman ekspres dan pos yang tiba ke atau melalui UE melalui udara sebelum dimuat ke pesawat terbang yang menuju UE.
Sedangkan Rilis kedua yang ditujukan untuk kiriman umum kargo udara juga tunduk melaporkan informasi kargo lanjutan pra-pemuatan (PLACI) dan data lengkap ENS sebelum kedatangan.
Secara ringkas, berikut ini adalah beberapa manfaat yang didapatkan dari penerapan ICS2:
- Menyederhanakan pergerakan barang antara kantor kepabeanan pada lokasi awal masuk dan destinasi akhir di UE.
- Menyediakan satu jalur akses tunggal untuk berkomunikasi dengan semua otoritas kepabeanan Negara-negara Anggota UE untuk seluruh operasional Uni Eropa, bukan dengan 27 sistem nasional.
- Bagi para pedagang, ICS2 juga akan mempersingkat permintaan untuk informasi tambahan dan skrining risiko pra-keberangkatan oleh otoritas kepabeanan, sehingga mengurangi beban administratif bagi perusahaan.