Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Danantara Tanggapi Mundurnya Joao Angelo dari Agrinas Pangan

antarafoto-realisasi-investasi-indonesia-triwulan-ii-2025-1753834411.jpg
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani memaparkan realisasi investasi triwulan II 2025 di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, Selasa (29/7). ANTARA FOTO/Fauzan
Intinya sih...
  • Danantara Indonesia menegaskan kelancaran operasionalisasi Agrinas Pangan Nusantara
  • Joao Angelo merasa tidak mendapat dukungan dari Danantara
  • Danantara memastikan layanan kepada mitra dan pemangku kepentingan berjalan normal
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara, Joao Angelo De Sousa Mota, mengundurkan diri dari jabatannya, Senin (11/8), setelah hanya enam bulan memimpin. Ia secara terbuka menyoroti lambatnya birokrasi dan ketiadaan dana operasional dari induk usaha, Danantara Indonesia, sebagai penyebab utamanya.

Menanggapi hal tersebut, pihak Danantara Indonesia membantah tudingan kurangnya dukungan dan menegaskan seluruh operasionalisasi anak usahanya tetap berjalan normal.

Dalam konferensi persnya, Joao Mota menyampaikan rasa kecewa karena merasa belum dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional maupun kesejahteraan petani. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh kendala internal di dalam induk perusahaan.

Ia menegaskan bahwa selama masa kepemimpinannya, Agrinas Pangan belum memperoleh dana operasional sehingga tidak mampu menjalankan program strategis yang mendukung agenda ketahanan pangan pemerintah.

“Keseriusan presiden dalam mendorong kedaulatan pangan seharusnya diimbangi dengan dukungan penuh dari para pemangku kepentingan. Namun hingga hari ini, kami belum mendapatkan dukungan maksimal untuk merealisasikan langkah-langkah yang sudah kami rancang,” kata Joao.

Joao juga mengingatkan bahwa Danantara, sebuah superholding BUMN yang dibentuk pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, memiliki misi utama memotong rantai birokrasi. Namun, ia menilai superholding tersebut justru belum sejalan dalam upaya mempercepat pembangunan sektor pangan karena masih terhambat persoalan administrasi.

Di sisi lain, Chief Executive Officer Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, menyatakan pihaknya menghormati keputusan Joao Mota sebagai sebuah langkah profesional dan akan memprosesnya sesuai tata kelola perusahaan yang berlaku.

Rosan menepis tudingan bahwa Danantara tidak memberikan dukungan. Ia menegaskan, setiap aksi korporasi di lingkungan Danantara, termasuk yang melibatkan Agrinas Pangan, selalu dijalankan berdasarkan prinsip tata kelola peusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG) ketat.

"Setiap proses pengambilan keputusan di Danantara selalu mengedepankan kehati-hatian, keberlanjutan kinerja, serta kepercayaan para pemangku kepentingan. Kami berkomitmen pada transparansi, akuntabilitas, dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik di seluruh entitas usaha," ujar Rosan dalam keterangan resminya.

Pihak Danantara memastikan proses transisi kepemimpinan akan dilakukan secara terukur dan terencana. Dukungan terhadap kinerja dan arah strategis Agrinas Pangan juga ditegaskan akan terus berlanjut sesuai rencana bisnis yang ada, serta menjamin layanan kepada mitra tidak akan terganggu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us