Citilink Buka Penerbangan Rute Bali-Papua Nugini, Cek Jadwalnya
Penerbangan rute Bali-Papua Nugini dengan Airbus A320
Jakarta, FORTUNE - Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai kini melayani penerbangan rute Bali-Papua Nugini menuju Bandar Udara Internasional Jacksons, Port Moresby, Papua Nugini.
Penerbangan langsung pertama ke Papua Nugini itu dilayani oleh maskapai penerbangan Citilink. Penerbangan pertama dimulai sejak, Minggu (2/7).
Dalam keterangan resmi, dikutip Senin (3/7) Direktur Utama Citilink, Dewa Kadek Rai, mengatakan Citilink merupakan maskapai Indonesia pertama yang melayani penerbangan langsung ke Papua Nugini.
"Penerbangan ke Papua Nugini ini adalah penerbangan historical, dan ini penerbangan pertama kali membangun konektivitas antara Indonesia dengan negara tetangga kita Papua Nugini," ujar Dewa.
Jadwal penerbangan rute Bali-Papua Nugini
Penerbangan rute Denpasar – Papua Nugini oleh Citilink beroperasi dua kali dalam seminggu, yakni pada Kamis dan Minggu, dengan menggunakan armada Airbus A320.
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Putu Supadma Rudana, menyambut baik rute baru ini.
Ia mengatakan masyarakat Papua Nugini sudah lama menantikan penerbangan langsung ke Indonesia, sebab selama ini untuk menuju Indonesia harus transit di Filipina atau Singapura, dan sebaliknya.
“Sudah ditunggu cukup lama oleh masyarakat Papua Nugini adanya penerbangan ini. Sebelumnya mereka yang ingin ke Indonesia khususnya ke Bali harus transit di Manila atau Singapura dan lainnya. Tetapi sekarang sudah ada direct flight ke Indonesia khususnya ke Bali,” kata Putu.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, mengharapkan pembukaan penerbangan rute Bali-Papua Nugini bisa menambah jumlah wisatawan mancanegara ke Pulau Dewata tersebut.
"Target kami disampaikan oleh Pak Gubernur adalah 4,5 juta kunjungan, sampai dengan tanggal 22 Juni kemarin kami sudah mencapai 2,2 juta kunjungan wisman,” ujar Bagus.
Tak hanya itu, penerbangan rute Bali-Papua Nugini juga dapat meningkatkan hubungan bilateral kedua negara tersebut, baik hubungan konektivitas, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan maupun mengawal kedaulatan antarbangsa.