NEWS

Octopus Ajak Masyarakat Konversi Sampah Elektronik Jadi Cuan

Sampah elektronik bisa diubah jadi investasi digital.

Octopus Ajak Masyarakat Konversi Sampah Elektronik Jadi CuanOctopoint di M Bloc Space, Jakarta/Dok. Octopus
20 October 2022

Jakarta, FORTUNE - Octopus Indonesia, perusahaan teknologi yang berfokus pada solusi daur ulang sampah hadirkan kampanye #UbahSampahJadiInvestasiDigital dalam rangka memperingati Hari Sampah Elektronik Internasional (International E-Waste Day).

Kampanye ini hadir sebagai bentuk edukasi bagi masyarakat Indonesia untuk membuang barang-barang elektronik yang tidak terpakai dan mengubahnya menjadi investasi digital bernilai tinggi. Octopus Indonesia juga bekerja sama dengan platform investasi digital, yaitu Pluang dan Treasury. 

Sebagai negara keempat dengan penduduk terbesar di dunia, Indonesia berpotensi menghasilkan sampah elektronik dalam jumlah yang signifikan. Limbah elektronik harus dikelola dengan baik dan sesuai dengan ketentuan karena memiliki banyak kandungan berbahaya. Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), tahun 2021 timbunan sampah elektronik telah mencapai 2.000.000 ton, 56 persen limbah elektronik ada di pulau Jawa, dominasi sampah elektronik datang dari rumah tangga seperti televisi, lemari es, dan mesin cuci.   

Chief Executive Officer dan Co-Founder Octopus Indonesia, Moehammad Ichsan, menyampaikan saat ini, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memahami risiko dari membuang sampah elektronik. Pengelolaan limbah elektronik yang dilakukan secara tidak tepat dapat mengancam lingkungan dan kesehatan manusia. Dengan adanya kampanye #UbahSampahJadiInvestasiDigital ini untuk mengedukasi serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya memilah, mengumpulkan dan membuang sampah elektronik dengan baik dan benar.

"Melalui ekosistem dan teknologi berbasis ekonomi sirkular Octopus, kami ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk membuang sampah elektronik dengan menukarkannya ke aset investasi digital berharga seperti emas dan bitcoin. Kami berharap dengan adanya kampanye ini masyarakat dapat memiliki pengetahuan lebih lanjut mengenai limbah elektronik sehingga tidak terjadi penumpukan sampah yang dapat merusak lingkungan,” ujarnya, dalam keterangan pers, dikutip Kamis (20/10). 

Sampah elektronik bisa ditukar emas atau bitcoin

Melalui aplikasi Octopus, masyarakat dapat memilah dan membuang peralatan elektronik yang sudah tidak terpakai seperti, smartphone/tablet, televisi, dispenser, kipas angin, air purifier, CD player/DVD player, PC/laptop, vacuum cleaner, kulkas, mesin cuci, hingga AC. Dengan memilah dan membuang sampah elektronik melalui aplikasi Octopus, masyarakat ikut serta mendukung daur ulang limbah elektronik, serta mendapatkan poin yang dapat ditukarkan dengan emas atau bitcoin. Adapun 20.000 poin setara dengan 0,02 gram emas dan 51.000 poin setara dengan sekitar 0,00016 bitcoin (per 14 Oktober 2022). 

“Kami sangat antusias melakukan berkolaborasi dengan Octopus Indonesia, karena hal ini semakin memudahkan masyarakat untuk menabung emas, terutama bagi para investor pemula. Kami percaya dengan kampanye # UbahSampahJadiInvestasiDigital , masyarakat tidak hanya mengamankan masa depan dengan instrumen investasi yang menguntungkan, tetapi juga mendukung, menjaga dan melestarikan lingkungan secara bersamaan,” kata Anang Samsudin, Head of PR & Partnership, Treasury. 

VP Marketing sekaligus CEO Office Pluang, Yosua Tanuwiria, berharap kampanye #UbahSampahJadiInvestasiDigital dapat mengajak masyarakat Indonesia untuk mendiversifikasi asetnya di platform investasi multi-aset.

"Kami berharap aksi mengolah sampah oleh Octopus Indonesia ini bisa memulai kebiasaan baik untuk lingkungan yang lebih berkelanjutan sekaligus membuka peluang masyarakat mencapai kemandirian finansial," katanya. 

Cara Octopus Indonesia mengelola sampah digital

Dok. Octopus

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.