Produk Kayu dan Kertas Indonesia Laku Keras di Inggris
MoU dagang produk kayu dan kertas capai US$112 juta.
Jakarta, FORTUNE - Produk kayu menjadi salah salah satu komoditas utama ekspor Indonesia ke Inggris. Pada 2022, ekspor produk kayu Indonesia ke Inggris mencapai US$177,8 juta. Inggris pun menempati peringkat keenam tujuan ekspor kayu Indonesia di dunia.
Demikian pula dengan produk kertas Indonesia yang diminati pasar Inggris.Tercatat pada tahun lali, nilai ekspor produk kertas dari Tanah Air ke Inggris mencapai US$59,8 juta.
Mengawali 2023 dalam kunjungan kerja ke London, Inggris pada 7-9 Maret 2023, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) pembelian produk kayu antara Indonesia dan Inggris dengan total nilai potensi dagang mencapai US$112 juta.
“Produk-produk yang diminati perusahaan Inggris, yaitu produk kertas dan produk kayu yang mencakup pintu, kusen pintu dan komponennya, serta pelapis dinding,” kata Mendag dalam keterangan resmi.
Inggris mitra potensial
Penandatanganan MoU dilakukan antara 10 perusahaan Indonesia dengan 2 perusahaan Inggris. Menurut Mendag, Inggris merupakan salah satu mitra penting bagi Indonesia.
Ia meyakini banyak potensi kerja sama perdagangan dan ekonomi kedua negara yang masih bisa dikembangkan. “Saya juga senang melihat produk kayu Indonesia terus diminati oleh masyarakat Inggris,” ujarnya.
Indonesia dan Inggris telah memiliki kesepakatan FLEGT-VPA. Hal ini membuktikan bahwa kayu Indonesia dipastikan legal dan berkelanjutan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022, total nilai perdagangan Indonesia dan Inggris mencapai US$2,7 miliar atau meningkat sekitar 5 persen dibandingkan tahun 2021.