NEWS

Erick Thohir Targetkan KEK Kesehatan di Bali Rampung November

KEK Sanur akan dijadikan tujuan wisata kesehatan.

Erick Thohir Targetkan KEK Kesehatan di Bali Rampung NovemberMenteri BUMN, Erick Thohir. (Tangkapan layar)
09 September 2022

Jakarta, FORTUNE - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan keseriusan pemerintah dalam membangun kawasan ekonomi khusus (KEK) kesehatan di Sanur, Bali. Dia menyampaikan pemerintah terus melakukan percepatan fasilitas di KEK Sanur.

"KEK Sanur kita sangat serius. Insya Allah awal November ini infrastruktur dasar KEK Sanur akan tuntas," ujar Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR disiarkan secara virtual, Kamis (8/9).

Erick mengatakan ketiadaan fasilitas kesehatan berbasis pariwisata atau medical tourism membuat banyak warga Indonesia memilih pergi ke luar negeri. Menurutnya, hal sangat disayangkan mengingat Indonesia sejatinya memiliki kemampuan untuk mengoptimalkan sektor tersebut.

"Kita tahu dua juta masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri dengan pemborosan Rp99 triliun, makanya salah satunya kita harus membuat yang namanya kawasan ekonomi khusus kesehatan," ujar Erick.

Erick mengatakan pembangunan KEK Sanur yang dimulai dengan peletakan batu pertama pada November 2021 memang mengalami sejumlah keterlambatan. Hal ini tak lepas dari izin dari pembangunan rumah sakit yang baru terbit pada dua pekan lalu.

Erick menargetkan pembangunan dan pengembangan infrastruktur menyeluruh, termasuk hotel yang telah memperoleh izin lebih dahulu daripada rumah sakit akan rampung pada November 2023.

"Hanya rumah sakit ini tidak mungkin kita lakukan sebelum ada izin, makanya nanti perbaikan hotel INA itu akan selesai di November 2023. Tetapi untuk rumah sakitnya karena bikin izin KEK baru keluar, itu akan baru selesai pada Mei 2024," katanya.

Kerja sama dengan Amerika Serikat

Erick mengatakan KEK Sanur yang terletak di Denpasar, Bali, akan bekerja sama dengan salah satu klinik pengobatan kanker terbaik di dunia yakni Mayo Clinic dari Amerika Serikat (AS). Erick menilai kerja sama dengan Mayo bertujuan untuk menekan tingginya angka meninggal dunia di Indonesia akibat penyakit kanker.

Menurut Erick kerja sama dengan Mayo merupakan intervensi yang harus terjadi dan perlu dijadikan tempat benchmarking untuk seluruh rumah sakit di daerah.

"Berdasarkan data, masyarakat Indonesia yang meninggal dunia akibat kanker salah satu yang tertinggi di dunia. Oleh karena itu, intervensi dengan Mayo harus terjadi. Kesepakatan dari Mayo, (KEK) itu jadi tolok ukur untuk seluruh RS di daerah supaya tidak salah prosedur dalam penanganan kanker," kata Erick.

Investasinya mencapai Rp10,2 triliun

Ilustrasi : Pulau Dewata Bali

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.