Konser Coldplay Bermasalah, Kemendag Minta Promotor Bertanggung Jawab
Konsumen yang dirugikan dapat menyampaikan keluhannya.
Jakarta, FORTUNE - Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) menindaklanjuti pengaduan para calon penonton konser Coldplay pada pertengahan November lalu yang merasa dirugikan.
Dalam pertemuannya dengan promotor konser Coldplay, PT Mitra Muda Jaya (PK Entertainment), Direktur Jenderal PKTN, Moga Simatupang, meminta penjelasan mengenai aduan konsumen yang mengaku tidak bisa masuk saat konser berlangsung meskipun telah membeli tiket pada laman resmi.
Moga mengatakan pihaknya berwenang melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha untuk memenuhi hak dan konsumen, termasuk yang bekerja pada sektor jasa pariwisata dalam bidang promotor musik seperti permasalahan dalam penyelenggaraan konser Coldplay tempo hari.
"Kami telah bertemu dan meminta klarifikasi PK Entertainment selaku penyelenggara Konser Musik tersebut,” kata Moga dalam keterangan resmi yang dikutip Senin (4/12).
Moga mengatakan konsumen yang merasa dirugikan atas pembelian tiket pada situs web resmi, namun tidak bisa dipindai dan tidak bisa masuk, dapat menunjukkan bukti-bukti yang valid dan menghubungi pihak promotor konser Coldplay melalui surel ke alamat support@loket.com untuk diproses lebih lanjut.
Penjelasan PK Entertainment
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan urusan hukum dari PK Entertainment, Joy Munthe, mengatakan pihaknya bertanggung jawab atas pembelian tiket secara resmi melalui tautan www.coldplayinjakarta.com yang dikirimkan melalui alamat surel konsumen yang terdaftar saat pembelian dalam bentuk tiket elektronik (electronic ticket).
Tiket-el memiliki kode unik yang akan dipindai dengan pemindai kode batang (scanner barcode) saat konsumen memasuki lokasi konser Coldplay.
Permasalahan muncul, baik adanya tiket ganda maupun konsumen tidak bisa masuk ke lokasi konser walaupun memiliki tiket, karena ada pihak yang curang, kata Joy. Pihak dimaksud dapat membeli tiket dari situs web resmi, tapi kembali menjualnya kepada pihak lain dengan melakukan duplikasi dan kode unik.
“Pemindai hanya akan membaca satu kali kode unik. Apabila terjadi duplikasi, kode unik tersebut tidak dapat digunakan lagi,” ujarnya.
Kemudian berkenaan dengan masalah gerbang konser yang dibobol, Joy menyatakan pihaknya telah menempatkan tim keamanan dan pengendali kerumunan pada setiap gerbang untuk mengatur antrean. Promotor setidaknya menyediakan petugas keamanan yang terdiri dari 1.043 tenaga keamanan dan 4.000 anggota kepolisian
Namun untuk gerbang tiket ultimate, menurutnya, kondisinya menjadi ricuh karena pengunjung berdesakan untuk masuk ke lokasi acara.
“Pengecekan dilakukan juga secara manual terhadap pengunjung yang masuk melalui gerbang ultimate,” ujarnya.
Pengaduan lainnya menyangkut antrean penonton yang berantakan, antrean panjang gerai makanan, serta keberadaan sejumlah pengunjung yang pingsan.