NEWS

Luhut Bertemu Menkeu AS Bahas Dana Transisi Energi Hingga IRA

Dalam kemitraan ini, Indonesia dijanjikan dana US$20 miliar.

Luhut Bertemu Menkeu AS Bahas Dana Transisi Energi Hingga IRAPertemuan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, juga bertemu dengan Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Jannet Yellen saat KTT G20 di Bali. (Dok. Kemenko Marves)
08 August 2023

Jakarta, FORTUNE - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, bertemu dengan Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Jannet Yellen, untuk membahas perkembangan kerja sama Kemitraan Transisi Energi Indonesia yang Adil atau Just Energy Transition Partnership (JETP) antara Indonesia dan Amerika Serikat.

Pertemuan tersebut juga membahas tentang Undang-undang Pengurangan Inflasi atau Inflation Reduction Act (IRA), serta peluang kerja sama strategis pada sektor mineral kritis dan energi. Dalam sektor mineral kritis, Indonesia memiliki potensi cadangan mineral kritis terbesar dunia untuk bahan baku baterai hingga kendaraan listrik.

“Saya berharap agar kerja sama di bidang ini dapat semakin diperkuat dengan dukungan dari Amerika Serikat. Dalam memajukan teknologi baterai dan kendaraan listrik, Indonesia berkomitmen untuk memberikan kontribusi yang signifikan bagi upaya global dalam mengurangi emisi karbon dan menghadapi perubahan iklim," ujar Luhut dalam keterangan pers yang dikutip Selasa (8/8).

JETP merupakan sebuah kemitraan global yang disepakati oleh para pemimpin negara di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang digelar di Bali pada 2022. Hal ini bertujuan untuk mempercepat transisi energi yang adil menuju keberlanjutan dan mengurangi dampak perubahan iklim.

Dalam kemitraan ini, Indonesia dijanjikan dana US$20 miliar atau setara Rp300 triliun untuk melakukan transisi energi yang bertujuan menekan emisi karbon.

Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai program pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU dan pembangunan pembangkit baru berbasis energi terbarukan.

Luhut sempat dibuat geram karena tidak melihat adanya keseriusan dari negara maju untuk merealisasikan dana tersebut. Padahal, pemerintah Indonesia menurutnya telah menyiapkan sejumlah proyek pengembangan energi baru dan terbarukan.

"Pemerintah sudah siap. Nah, tinggal dari mereka. Jadi apakah uangnya ada apa tidak? Coba tanya mereka,” ujar Luhut (24/6).

Kerja sama industri migas

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.