Menperin Tegaskan Tak Setuju Impor KRL Bekas dari Jepang
Menperin ikut hasil tinjauan BPKP dalam hal impor KRL.
Jakarta, FORTUNE - Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, menegaskan pemerintah tidak akan mengimpor kereta rel listrik (KRL) bekas dari Jepang, dan telah memutuskan untuk melakukan proses retrofitting tahun depan.
Retrofitting merupakan pembaruan atau penambahan teknologi atau fitur baru pada sistem lama. Agus mengatakan, keputusan tersebut sesuai dengan hasil reviu dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
“Sekali lagi supaya paham, kita sepakat apa yang menjadi keputusan BPKP, kita akan ikut. Jadi ini bukan keputusan Kemenperin," ujarnya di Gedung DPR-RI, Jakarta, Senin (12/6).
Dia pun mengatakan pemerintah tidak akan mengambil opsi impor KRL bekas darurat. Agus mengaku tidak pernah mendengar usulan tersebut. "Pernyataan Pak Erick (Menteri BUMN) saja tidak mengarah ke [opsi impor]," katanya.
Usulan Erick Thohir terkait kondisi KRL
Sebelumnya, saat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menjalankan rapat kerja dengan Komisi VI DPR, dia mengungkapkan saat ini telah terjadi kenaikan signifikan jumlah penumpang KRL. Dia pun menyatakan telah melewati proyeksi moderat KAI.
"Kalaupun ada impor, seminimal mungkin yang kita minta. Karena itu hanya menutupi yang namanya gap dari kebutuhan 6 bulan atau 7 bulan ke depan," kata dia di hadapan Komisi VI DPR, Senin (5/6).
Dengan kondisi tersebut, dia merasa perlu adanya impor kereta bekas sambil menunggu PT INKA memproduksi pesanan PT KAI Commuter Indonesia atau KCI. Impor kereta bekas menjadi salah satu solusi cepat untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek pengguna kereta.
"Buat Indonesia ini hal yang positif. Karena itu INKA sendiri setelah saya periksa, memang untuk mengikuti suplai kebutuhan kereta api kemarin salah satunya yaitu melakukan impor, tetapi harus diiringi produksinya sendiri ini," ujarnya.
Menurut catatan KCI, sedikitnya 29 KRL Jabodetabek bakal dipensiunkan. Perinciannya: 10 rangkaian pada 2023, dan 19 rangkaian pada 2024.