Pemerintah Permudah Izin Bisnis SPKLU PLN Lewat OSS, Hanya 2 Jam Saja
Izin diterbitkan secara otomatis melalui sistem OSS RBA
Jakarta, FORTUNE - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan kemudahan proses perizinan pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Lewat sistem Online Single Submission (OSS) milik Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang terintegrasi dengan sistem AMDALNET, kini mitra yang ingin bekerja sama dengan PT PLN (Persero) untuk membangun SPKLU dapat lebih mudah mengurus perizinan.
Lewat integrasi sistem perizinan ini, persetujuan lingkungan dan perizinan berusaha untuk kegiatan SPKLU dapat diterbitkan secara otomatis melalui sistem OSS RBA. Semua proses tersebut dilakukan melalui sistem informasi cepat melalui SLA atau Service Level Agreement waktu layanan paling lama 2 jam.
Menteri LHK, Siti Nurbaya, menjelaskan kemudahan sistem perizinan ini diharapkan bisa mengakselerasi pertumbuhan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia.
“Tersedianya infrastruktur kendaraan listrik yang lengkap bisa meningkatkan keinginan masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik,” kata dia dalam keterangan yang dikutip Jumat (22/9).
Potensi jumlah SPKLU mendatang
Pertumbuhan kendaraan listrik diproyeksi bisa mencapai 335.000 kendaraan pada 2030. Dengan begitu, dibutuhkan 22.339 SPKLU untuk memenuhi upaya pengisian kendaraan listrik di tempat umum.
Direktur Retail dan Niaga PLN, Edi Srimulyanti, menjelaskan hingga saat ini terdapat 977 SPKLU di seluruh Indonesia. PLN memiliki 622 SPKLU di antaranya, sedangkan sisanya milik swasta.
Edi menyatakan PLN telah memiliki skema kerja sama kepada pihak mana pun untuk bisa berkolaborasi dalam pembangunan SPKLU. Lewat sistem waralaba, PLN menawarkan kerja sama dengan empat skema kerja sama yang dapat dipilih oleh calon mitra.
Cara bisnis SPKLU dengan PLN
Untuk mengajukan skema kerja sama ini, para calon investor hanya tinggal mengakses laman https://layanan.pln.co.id/partnership-spklu/ untuk kemudian melakukan pendaftaran. Ketika telah berhasil, akan ada pilihan skema kerja sama dan juga syarat kerja sama.
Edi memastikan PLN menawarkan kerja sama pengembangan SPKLU dengan biaya investasi lebih terjangkau, komersial, dan feasible.
Selain itu, untuk pembagian revenue, para mitra akan mendapatkan revenue sharing secara realtime yang dapat dikontrol oleh mitra.
Dengan OSS, diharapkan pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dapat berlangsung lebih cepat. Penggunaan kendaraan listrik akan mengurangi emisi karbon sektor transportasi hingga lebih dari 50 persen.