Penyebab Perdagangan Indonesia-Korsel Lebih Rendah dari Vietnam
Mendag berharap Korsel dapat meningkatkan investasi di RI.
Jakarta, FORTUNE - Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menyatakan agar perdagangan Indonesia dan Korea Selatan dapat terus ditingkatkan. Sebab, bila berkaca pada nilai perdagangan antara Korea Selatan dan Vietnam, Indonesia masih ada di bawah.
Dia pun berharap investasi PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) dapat menjadi motor penggerak ekspor mobil listrik Indonesia ke dunia.
Pernyataan tersebut dia sampaikan saat mengunjungi PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) pada Selasa (11/7) di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Di sana juga hadir Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Lee Sang Deok; Presiden Hyundai ASEAN Headquarter, Youngtack Lee; serta Presiden Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, Lee Bong Kyu.
“Kami akan bekerja keras agar volume perdagangan kedua negara bisa melebihi Korea Selatan-Vietnam,” kata Zulkifli dalam pernyataannya, Selasa (11/7).
Total perdagangan Indonesia dan Korea Selatan pada 2022 mencapai US$24,54 miliar. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Korea Selatan mencapai US$12,81 miliar dan impornya US$11,72 miliar. Sedangkan tren total perdagangan dalam tiga tahun terakhir (2020–2022) juga terus meningkat pada 35,5 persen.
Namun, total perdagangan kedua negara masih di bawah Korea Selatan dan Vietnam yang mencapai US$78 miliar.
“Hal tersebut dikarenakan banyaknya investasi Korea Selatan yang ditanamkan di Vietnam,” ujarnya.
Korea Selatan diharapkan meningkatkan investasi di Indonesia
Menurut Zulkifli, salah satu cara untuk meningkatkan total perdagangan Indonesia dan Korea Selatan adalah melalui investasi Korea Selatan di Indonesia, seperti yang dilakukan PT HMMI.
"Saya berharap pengembangan PT HMMI tidak hanya berhenti sampai di sini dan terus mengembangkan investasinya melalui perluasan kapasitas industrinya di Indonesia," katanya.
Zulkifli juga mendorong PT HMMI untuk dapat meneruskan kinerja yang lebih baik, memberikan kontribusi terbaik dengan tetap mengutamakan kemitraan dengan wirausaha lokal (khususnya UMKM), mengoptimalkan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), dan tentunya dengan dukungan dari pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.
"Kiranya kita dapat terus bersinergi dan bekerja bersama untuk menciptakan industri yang sehat dan berdaya saing di pasar global," ujarnya.
Produksi Hyundai Indonesia sudah diekspor
Presiden Hyundai Motor Asean Headquarter, Youngtack Lee, mengatakan lebih dari 50 persen produksi pabrik Hyundai di Indonesia telah diekspor ke mancanegara.
“Lebih dari 50 persen produksi pabrik Indonesia telah diekspor ke 78 negara di seluruh dunia untuk berkontribusi terhadap ekspor mobil dunia. Kami minta dukungannya agar Hyundai Motor Company dapat memimpin industri otomotif di ASEAN,” ujarnya.
Menurut Lee, pada Mei 2023 telah dilakukan peletakan batu pertama pabrik pengemasan baterai kendaraan listrik. Sedangkan pada September 2021, Hyundai bersama LG Energy Solution mendirikan pabrik baterai kendaraan listrik JV (HLI Green Power) yang yang saat ini sedang dalam proses pembangunan.