Bursa CPO Resmi Diluncurkan, Mendag: Tak ada Paksaan untuk Ikut
Baru 18 pelaku usaha yang terdaftar di dalamnya.
Jakarta, FORTUNE - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan resmi meluncurkan bursa crude palm oil (CPO) Indonesia di Hotel Mulia, Jakarta, Jumat (13/10).
Dia mengatakan bahwa bursa tersebut bersifat sukarela dan tak ada paksaan dari pemerintah. Artinya, pihaknya hanya mengatur dan mewadahi pelaku usaha, dan tidak mewajibkan pelaku usaha terkait untuk berpartisipasi.
"Ini harus kita biasakan, bahwa pemerintah hanya mengatur. Jangan sedikit-sedikit mewajibkan. Jadi, bursa CPO ini bersifat voluntary, tak ada paksaan," ujarnya.
Oleh karena itu, menurut Zulkifli, Kementerian Perdagangan berinisiatif melakukan perbaikan perdagangan CPO di Bursa Berjangka. Tujuannya adalah untuk mewujudkan perdagangan yang adil, akuntabel, dan realtime dengan melibatkan banyak penjual dan pembeli.
“Peraturan Bappebti Nomor 27/2023 tentang tata cara perdagangan CPO ini bersifat voluntir. Jadi, pemerintah hanya bersifat mengatur saja, mewajibkan. Pengalaman saya di minyak goreng kalau sedikit-dikit diwajibkan, itu repot. Karena ini kebutuhan dan kepentingan bersama,” ujar Ketua Umum PAN ini.
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) sebagai otoritas perdagangan komoditi Indonesia telah resmi menunjuk Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) Group sebagai penyelenggara bursa CPO dalam negeri pada Senin, 9 Oktober 2023.
Dapat menjadi harga acuan CPO dunia
Dengan adanya bursa CPO asli dalam negeri, dia berharap, harganya dapat dijadikan acuan oleh banyak pemain CPO global. Pasalnya selama ini Indonesia mengikuti harga acuan Bursa Derivatif Malaysia dan Bursa Rotterdam, Belanda.
Padahal produksi CPO Tanah Air setiap tahunnya mencapai 47 juta ton, yang tergolong sebagai terbesar dunia. “Ekspor hampir US$30 miliar, tapi bertahun-tahun acuannya Malaysia dan Rotterdam. Tapi kita diam saja, tidak merasa terusik, tidak merasa malu,” ujarnya.
Dalam peluncuran ini, setidaknya ada 18 pelaku CPO termasuk penjual dan pembeli yang terdaftar pada bursa CPO Indonesia.
Zulkifli mengharapkan ke depannya akan semakin banyak pelaku yang ikut bergabung dalam melakukan transaksi, sehingga dapat tercipta proses pembentuk harga (price dicovery).
Akan dilakukan sosialisasi sebelum berjalan efektif
Sementara itu, Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko menjelaskan price discovery akan terbentuk jika proses transaksi di bursa telah berjalan secara efektif. Dalam perencanaannya, bursa dapat dijalankan pada Senin, 23 Oktober 2023.
Untuk mengoptimalkan perdagangan CPO di bursa, Bappebti bersama pihak terkait akan melakukan berbagai sosialisasi dan pelatihan terkait mekanisme perdagangan di bursa mulai Senin, 16 Oktober 2023.
Didid menegaskan kegiatan tersebut ditujukan bukan hanya untuk pemain besar, tetapi juga bagi pelaku usaha minyak kelapa sawit skala kecil dan sedang.
"Kami juga mendorong pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk ikut serta bursa CPO Indonesia karena perdagangan di bursa akan menempatkan penjual dan pembeli pada same level playing field atau memiliki kekuatan tawar yang sama," katanya.