Anggaran Kemdikti Kena Efisiensi Rp14 T, Beasiswa Dipotong?
Simak rincian anggaran Kemdikti yang kena efisiensi.
![Anggaran Kemdikti Kena Efisiensi Rp14 T, Beasiswa Dipotong?](/_next/image?url=https%3A%2F%2Fimage.fortuneidn.com%2Fpost%2F20250213%2F085a9166-scaled-69796d1b8ed6f9efc37d28f835cd3e10-7b6e1ffe3638bf1960736e9605f5f837.jpg%3Fwidth%3D990%26height%3D660%26format%3Davif&w=2048&q=75)
Fortune Recap
- Efisiensi anggaran diusulkan di Kemdiktisaintek 2025 mencapai Rp14,3 triliun atau 25% dari pagu awal.
- Program beasiswa seperti KIP-Kuliah, BPI, dan beasiswa lainnya terkena efisiensi anggaran.
- Kemdiktisaintek mengusulkan agar anggaran beasiswa dipertahankan pada pagu awal meskipun terkena efisiensi oleh DJA.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro menjelaskan Efisiensi Anggaran Kemdiktisaintek terjadi sebesar Rp14,3 triliun atau 25% dari pagu awal pada Tahun Anggaran 2025.
Adapun rancangan anggaran Kemdiktisaintek sebelum terkena efisiensi adalah sebesar Rp56,6 triliun. Berikut adalah tiga program di Kemdiktisaintek yang berpotensi terkena efisiensi pada 2025.
Apakah anggaran Beasiswa Kemdikti kena efisiensi?
Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memang mengusulkan efisiensi terhadap beasiswa di bawah Kemdikbudristek. Namun, Mendiktisaintek mengusulkan agar anggaran tetap pada pagu awal.
Contohnya, beasiswa KIP Kuliah memiliki pagu awal Rp14,6 triliun. DJA Kemenkeu mengusulkan beasiswa KIP Kuliah diefisiensi sebesar Rp1,31 triliun. Namun, Kemdikbudristek mengusulkan agar pagu tetap dipertahankan di angka semula, yakni Rp14,6 triliun karena termasuk program yang tidak seharusnya mengalami efisiensi.
Lalu, Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) awalnya juga diusulkan kena efisiensi sebesar Rp19,47 miliar. Namun, pihak Kemdikti mengusulkan bahwa anggaran BPI dikembalikan ke pagu semula.
"BPI pagu awal Rp194,7 miliar, kena efisiensi oleh DJA sebesar Rp19,47 miliar atau 10 persen. Kami kembalikan lagi ke pagu semula karena ini tidak terkena efisiensi," ujar Satryo.
Hal ini juga berlaku untuk anggaran beasiswa lainnya yang terkena efisiensi dari DJA, tapi akan diusulkan dikembalikan untuk mengikuti pagu semula.
Rincian usulan efisiensi anggaran Kemdiktisaintek 2025
![](/_next/image?url=https%3A%2F%2Fimage.fortuneidn.com%2Fpost%2F20250116%2Fdiskusi-iii-5-7b8580309183379b3c8eba91d7bc3c5b-8477b16ccc40294b3c1281e7b88ebdf5.jpg%3Fwidth%3D570%26height%3D380%26format%3Davif&w=1200&q=75)
Anggaran tunjangan pegawai dan beasiswa (RM)
- Gaji dan tunjangan pegawai tidak kena efisiensi: Rp13,5 triliun
- Tunjangan dosen non-PNS: Pagu awal Rp2,7 triliun, dipotong 25% atau Rp676 miliar
- Beasiswa KIP-Kuliah: Pagu awal Rp14,6 triliun, dipotong 9% atau Rp1,3 triliun
- Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI): Pagu awal Rp194 miliar, dipotong 10% atau Rp19,47 miliar
- Beasiswa ADIK: Pagu awal Rp213 miliar, dipotong 10% atau Rp21,3 miliar
- Beasiswa KNB: Pagu awal Rp85,34 miliar, dipotong 25% atau Rp21,3 miliar
- Beasiswa dosen dan tenaga pendidikan dalam dan luar negeri: Pagu awal Rp236,8 miliar, dipotong 25% atau Rp59 miliar
Anggaran layanan publik (RM)
- Program Sekolah Unggul Garuda: Pagu awal Rp2 triliun, dipotong 60% atau Rp1,2 triliun
- Bantuan Operasional PTN (BOPTN): Pagu awal Rp6,018 triliun, dipotong 50% atau Rp3 triliun
- Bantuan Pendanaan PTN Berbadan Hukum (BPPTNBH): Pagu awal Rp2,37 triliun, dipotong 50% atau Rp1,18 triliun dan diusulkan restrukturisasi 30% oleh Kemendikti Rp711 miliar
- Pusat Unggulan Antar Perguruan Tinggi (PUAPT): Pagu awal Rp250 miliar, dipotong 50% atau Rp125 miliar
- Bantuan Kelembagaan PTS: Pagu awal Rp365,3 miliar, dipotong 50% atau Rp182 miliar
- Program lainnya: Pagu awal Rp1,9 triliun, dipotong 43%, atau Rp830 miliar
Program sumber dana non RM
- SBSN: Pagu awal Rp1,5 triliun, dipotong 60% atau Rp927 miliar
- PLN: Pagu awal Rp688 miliar, dipotong 30% atau Rp209 miliar
- PNBP: Pagu awal Rp839 miliar, dipotong 62% atau Rp520 miliar
- BLU: Pagu awal Rp8 triliun, dipotong 44% atau Rp3,5 triliun
- Lainnya (RMP dan HLN): Pagu awal Rp49 miliar, dipotong 17% atau Rp8 miliar