Fortune Recap
- Bahlil Lahadalia resmi menjabat Menteri ESDM Kabinet Merah Putih setelah dilantik di Istana Merdeka.
- Bahlil memiliki bisnis pertambangan nikel dan perusahaan holding dengan sejumlah konsesi tambang aktif dan dalam pengajuan.
- Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memiliki total kekayaan sebesar Rp310,4 miliar berupa tanah, bangunan, kendaraan, surat berharga, dan kas.
Bahlil Lahadalia resmi menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Kabinet Merah Putih usai dilantik di Istana Merdeka, Senin, 21 Oktober 2024.
Sebelumnya, Bahlil sudah menjabat di posisi yang sama pada masa Pemerintahan Joko Widodo. Pada Kabinet Indonesia Maju itu, Bahlil di-reshuffle sebagai Menteri ESDM pada Agustus 2024 menggantikan Arifin Tasrif.
Sebelumnya, dalam pemerintahan yang sama, Bahlil menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Diketahui, Bahlil merupakan sosok menteri yang berlatar belakang pebisnis. Berikut pembahasan tentang bisnis Bahlil Lahadalia dan kekayaan yang dimilikinya.
Bisnis Bahlil Lahadalia
Dilansir Jatam, Bahlil mengembangkan bisnis melalui PT Rifa Capital, perusahaan induk bagi beberapa perusahaan, salah satunya PT Bersama Papua Unggul.
Bahlil tercatat sebagai pemegang kendali utama PT Bersama Papua Unggul dengan kepemilikan saham sebesar 90%. Salah satu sektor usaha perusahaan ini adalah pertambangan melalui PT Meta Mineral Pradana (MMP), perusahaan tambang nikel yang memiliki dua izin tambang di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
PT Bersama Papua Unggul menguasai 90% saham PT MMP. Sementara PT Rifa Capital memiliki sisa 10%.
PT Rifa Capital juga menjadi holding dari 10 perusahaan, seperti PT Ganda Nusantara (shipping), PT Pandu Selaras (pertambangan emas), dan PT MAP Surveilance (pertambangan nikel).
Bahlil telah terlibat dalam berbagai jenis usaha, mulai dari sektor perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, dan konstruksi.
Berdasarkan berbagai laporan, Menteri ESDM itu juga memiliki sebaran konsesi tambang berdasarkan perusahaan yang terafiliasi. Dari sisi Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) aktif, Bahlil memiliki konsesi atas PT Tataran Media Saranan dengan luas daerah pertambangan mencapai 1.597 hektare.
Kemudian, masih di daerah sekitarnya, ia memiliki konsesi tambang atas PT Kacci Purnama Indah seluas 419 hektare dan PT Meta Mineral Pradana yang bergerak pada tambang nikel dengan luas konsesi 470 hektare. Dari WIUP aktif yang dijalankan, tercatat Bahlil memiliki konsesi seluas 2.486 hektare.
Selain itu, WIUP yang masih dalam pengajuan meliputi PT Duta Halmahera Mining yang merupakan perusahaan tambang nikel dengan luas konsesi 133 hektare, PT Duta Halmahera Lestari dengan luas konsesi 797 hektare, dan PT Berkarya Bersama Halmahera dengan luas 4.453 hektare.
Jumlah kekayaan Bahlil Lahadalia
Berdasarkan catatan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 2023. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mempunyai total kekayaan sebesar Rp310,4 miliar.
Kekayaan tersebut mencakup tanah dan bangunan dengan total nilai Rp291,6 miliar, dengan rincian sebagai berikut:
- Tanah dan bangunan seluas 717 m²/164,25 m² di Jayapura, senilai Rp10,3 miliar
- Tanah dan bangunan seluas 278 m²/400 m² di Jayapura, senilai Rp4,6 miliar
- Tanah dan bangunan seluas 1600 m²/1500 m² di Jayapura, senilai Rp41,4 miliar
- Tanah seluas 509 m² di Jayapura, senilai Rp20,8 miliar
- Tanah dan bangunan seluas 112 m²/300 m² di Jayapura, senilai Rp5,2 miliar
- Tanah dan bangunan seluas 120 m²/300 m² di Jayapura, senilai Rp5,2 miliar
- Tanah dan bangunan seluas 424 m²/1200 m² di Jayapura, senilai Rp41,4 miliar
- Tanah dan bangunan seluas 2000 m²/1500 m² di Gianyar, senilai Rp46,5 miliar
- Tanah seluas 2490 m² di Jayapura, senilai Rp1,5 miliar
- Tanah seluas 939 m² di Jayapura, senilai Rp1,06 miliar
- Tanah seluas 2490 m² di Jayapura, senilai Rp1,5 miliar
- Tanah seluas 3500 m² di Jayapura, senilai Rp782,7 juta
- Tanah seluas 1350 m² di Jayapura, senilai Rp15,5 miliar
- Tanah dan bangunan seluas 420 m²/600 m² di Jakarta Selatan, senilai Rp31,1 miliar
- Tanah dan bangunan seluas 579 m²/800 m² di Jakarta Selatan, senilai Rp41,4 miliar
- Tanah dan bangunan seluas 750 m²/1200 m² di Jayapura, senilai Rp10,4 miliar
- Tanah dan bangunan seluas 68 m²/195 m² di Jayapura, senilai Rp7,3 miliar
- Tanah seluas 335 m² di Sragen, senilai Rp5,2 miliar
Bahlil juga tercatat mempunyai kendaraan berupa mobil Toyota Harrier tahun 2007 senilai Rp57.800.000 dan mobil Honda CRV tahun 2010 senilai Rp40.600.000.
Selain itu, ia memiliki surat berharga senilai Rp1.612.500.000, serta total kas dan setara kas yang dimiliki sebesar Rp17.091.871.693.
Demikianlah bisnis dan kekayaan Bahlil Lahadalia sebagai Menteri ESDM.