Danantara Kelola Dana Rp14,6 Kuadriliun, Diresmikan 24 Februari!

Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) akan diluncurkan pada Senin, 24 Februari 2025. Hal ini disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam pidatonya di forum internasional World Government Summit yang digelar di Dubai, Kamis (13/2).

Prabowo sekaligus menjelaskan, BPI Danantara akan fokus untuk menginvestasikan sumber daya alam dan aset negara ke dalam proyek-proyek berkelanjutan dan berdampak luas.

“Danantara, dana kekayaan negara, akan diluncurkan pada 24 Februari bulan ini, akan menginvestasikan sumber daya alam dan aset negara kita ke dalam proyek-proyek yang berkelanjutan dan berdampak tinggi di berbagai sektor seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, produksi pangan, dan lain-lain,” kata Prabowo.

Kelola aset senilai Rp14,6 kuadriliun

Prabowo mengatakan, berdasarkan evaluasi awal, Danantara akan mengelola dana lebih dari 900 miliar dolar Amerika Serikat (AS), setara dengan sekitar Rp14,6 kuadriliun atau Rp14.658 triliun dalam aset yang dikelola (asset under management/AUM).

Kepala Negara itu juga menyatakan bahwa pendanaan awal atau initial funding untuk Danantara diproyeksikan mencapai 20 miliar dolar AS, atau sekitar Rp325,5 triliun dalam kurs Rp16.278.

“Saya rasa ini akan menjadi langkah yang transformatif. Kami berencana untuk memulai sekitar 15 hingga 20 proyek bernilai miliaran dolar, yang akan menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi negara kami," kata Prabowo.

Ia juga menjelaskan akan membangun proyek strategis yang memiliki dampak besar terhadap perekonomian Indonesia, sekaligus diharapkan dapat berkontribusi pada pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8% dalam lima tahun ke depan.

Adapun pembentukan BPI Danantara termaktub dalam Undang-Undang Badan Usaha Milik Negara (UU BUMN) yang telah disahkan pada Rapat Paripurna Ke-12 Masa Sidang 2 Tahun 2025 pada Selasa (4/2). Ini merupakan revisi ketiga atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN.