BI Susun Rencana Belanja Rp177,67 T di 2024, Anggaran Gaji Naik 13,9%
BI targetkan defisit RAT 2024 Rp29,29 triliun.
Jakarta, FORTUNE - Bank Indonesia (BI) mengusulkan rencana anggaran tahunan (RATBI) 2024 sebesar Rp177,67 triliun atau naik 10,06 persen dari tahun ini yang mencapai Rp161,43 triliun.
Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan angka itu terdiri dari pengeluaran anggaran kebijakan yang naik 9,14 persen menjadi Rp157,60 triliun dan pengeluaran anggaran operasional yang naik 17,83 persen menjadi Rp20,06 triliun.
Sementara itu, penerimaan ditargetkan Rp148,37 triliun atau naik 4,90 persen dari tahun ini yang mencapai Rp141,43 triliun—terdiri dari penerimaan anggaran kebijakan yang naik 5,18 persen menjadi Rp118,62 triliun dan penerimaan anggaran operasional yang naik 3,82 persen menjadi Rp29,75 triliun.
Dengan demikian, defisit anggaran dalam RATBI 2024 ditargetkan -Rp29,29 triliun atau naik 46,55 persen dari tahun ini yang mencapai -Rp19,92 triliun.
"Defisit ini terutama dipengaruhi oleh pengeluaran anggaran kebijakan yang meningkat, termasuk kenaikan biaya operasi moneter dan beban kontribusi BI atas program PEN," ujar Perry dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (13/11).
Perry menjelaskan bahwa pengeluaran anggaran operasional terbesar berada pada pos gaji, yakni Rp5,36 triliun. Jumlah itu lebih besar 13,95 persen dari RATBI tahun ini yang besarnya Rp4,70 triliun.
Kemudian, pengeluaran terbesar lainnya tercatat pada pos manajemen dan sumber daya senilai Rp3,29 triliun (naik 6,3 persen); layanan sarana dan prasarana Rp2,83 triliun (naik 8,09 persen); perumusan dan pelaksanaan kelembagaan Rp2,08 triliun (naik 24,16 persen); dan operasionalisasi kebijakan utama Rp1,71 triliun (naik 18,02 persen).
Kemudian, ada pula program sosial BI, pemberdayaan UMKM, stabilisasi harga, dan digitalisasi Rp1,63 triliun (naik 2,92 persen); pelaksanaan supervisi BI Rp42 triliun (naik 20,67 persen), pajak Rp2,6 triliun (naik 77,35 persen); serta cadangan anggaran Rp489 miliar (naik 29,48 persen).
Penerimaan anggaran
Di sisi lain, penerimaan anggaran operasional yang ditargetkan Rp29,75 triliun ditopang oleh hasil pengelolaan aset valas sebesar Rp29,68 triliun (naik 3,08 persen); penerimaan kegiatan kelembagaan Rp11 triliun (naik 157,50 persen) dan penerimaan administrasi Rp56 triliun (naik 1,16 persen).
Menurut Perry, RATBI 2024 akan diarahkan untuk memperkuat respons bauran kebijakan dan melanjutkan transformasi kebijakan untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di tengah tingginya ketidakpastian ekonomi dan keuangan global.
Khusus dari sisi permintaan, BI akan terus meningkatkan stimulus kebijakan makroprudensial dan akselerasi digitalisasi sistem pembayaran, dengan sinergi kebijakan fiskal pemerintah yang semakin erat.
"BI berkomitmen untuk terus memperkuat bauran kebijakan BI dan nasional untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, termasuk dari berlanjutnya ketidakpastian perekonomian global yang masih tinggi," ujarnya.