Menaker Imbau Pengusaha Terapkan WFH untuk Urai Macet Arus Balik
Hingga 8 Mei, baru 47% kendaraan pemudik balik ke Jakarta.
Jakarta, FORTUNE - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyarankan perusahaan swasta memberlakukan kebijakan bekerja dari rumah (work from home/WFH) untuk mengurai kemacetan pada puncak arus balik ke Jakarta.
Pernyataan tersebut menyusul imbauan Presiden Joko Widodo agar masyarakat yang melakukan perjalanan mudik dengan kendaraan pribadi kembali lebih awal atau setelah puncak arus balik.
Puncak arus balik Idul Fitri 1443 Hijriah sendiri diprediksi terjadi pada 6-8 Mei 2022. Ida menyarankan agar pengusaha berkoordinasi dan berkomunikasi dengan pekerja atau buruh yang mudik Lebaran.
"Tentunya, pelaksanaannya harus berdasarkan kesepakatan bersama dengan memperhatikan aturan yang berlaku di masing-masing tempat kerja," ujarnya dikutip dari keterangan resmi, Senin (9/5).
Menurut Ida, pengusaha dan buruh dapat berdialog dan berkoordinasi agar kebijakan tersebut bisa dijalankan. Terlebih sistem WHF telah menjadi hal lumrah selama masa pandemi Covid-19.
"Sistem ini bisa diterapkan sementara waktu guna menghindari kepadatan puncak arus balik," imbuh Ida. "Namun begitu, sekali lagi, pelaksanaannya tentu berdasarkan atas kesepakatan bersama dan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku."
Sementara itu, Kementerian Perhubungan mencatat pasa 3-7 Mei 2022 atau hingga H+5 Lebaran, Minggu (8/5), sekitar 47 persen atau 990 ribu kendaraan pribadi pemudik belum kembali ke Jabodetabek. Angka tersebut merupakan angka realisasi kendaraan yang kembali ke Jabotabek dibandingkan dengan kendaraan meninggalkan Jabotabek periode 22 April - 2 Mei 2022 sebanyak total 2 juta kendaraan.
Dilihat berdasarkan distribusi kendaraan, lalu lintas masuk Jabotabek masih didominasi dari arah timur (Trans Jawa dan Bandung) yakni sebanyak 637.256 kendaraan (59,25 persen), disusul arah barat (Merak) dengan 232.914 kendaraan (21,66 persen), dan arah Selatan yakni 205.348 kendaraan (19,09 persen).
Angkutan Umum
Kemudian, berdasarkan data sementara yang dihimpun dari Posko Angkutan Lebaran Terpadu 2022, jumlah pergerakan penumpang angkutan umum pada Sabtu (7/5) mencapai sebanyak 1.037.409 penumpang. Jumlah ini menjadi yang tertinggi sejak H-7 lalu.
Pemantauan pergerakan penumpang mudik pada tahun ini dilakukan di 111 terminal bus, 16 pelabuhan penyeberangan, 50 bandar udara, 110 pelabuhan laut, dan 13 Daop/Divre.
Secara total (H-7 sampai dengan H+4 Lebaran), jumlah penumpang angkutan penyeberangan tercatat masih menjadi yang tertinggi dibandingkan angkutan udara, bus, dan kereta api.
“Hingga H+4 kemarin, total pergerakan penumpang angkutan umum pada angkutan lebaran tahun ini mencapai 10.295.673 penumpang,” jelas Adita..
Secara kumulatif, realisasi produksi penumpang yang telah kembali ke Pulau Jawa mulai tanggal 3 hingga 7 Mei 2022 mencapai 524.816 orang atau 58,7 persen dibandingkan jumlah penumpang yang berangkat dari Merak sejak H-10 hingga Lebaran yang sebanyak 894.063 orang.