Mengenal Rumput Stadion Sepak Bola yang Jadi Standar FIFA
Rumput hybrid dan rumput alami bisa digunakan.
Jakarta, FORTUNE - Rumput Jakarta International Stadium (JIS) jadi bahan bakar perdebatan di media sosial. Pasalnya, ketika Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, dan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengecek JIS— untuk direkomendasikan ke FIFA sebagai salah satu tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-17—rumput menjadi salah satu aspek yang disorot.
Basuki bahkan menyebut karakteristik rumput yang digunakan di JIS tidak sesuai dengan standar FIFA. Sementara di media sosial, sejumlah warganet—terutama yang memberikan dukungan terhadap eks Gubernur DKI, Anies Baswedan—mengkritik rencana tersebut karena menilai rumput yang ada sudah sesuai dengan standar FIFA.
Lantas, bagaimana sebenarnya standar rumput FIFA?
FIFA (Federation Internationale de Football Association) sebagai badan pengatur sepak bola dunia menang memiliki standar tinggi dalam hal kualitas lapangan stadion. Salah satu aspek yang menjadi perhatian khusus adalah jenis rumput yang digunakan.
Rumput Hybrid
Rumput hybrid adalah kombinasi antara rumput alami dan serat sintetis yang ditanam dalam lapisan khusus di lapangan. Jenis rumput ini menjadi standar utama yang direkomendasikan oleh FIFA.
Namun, dalam situsnya FIFA mengatakan rumput hibrida yang mencakup pengisi pasir dan karet, serta penanaman rumput asli pada permukaannya dapat menjadi alternatif.
Keunggulan rumput hybrid adalah daya tahan yang tinggi terhadap tekanan dan aktivitas bermain yang intens. Permukaan lapangan yang terbentuk memiliki kekokohan dan stabilitas yang luar biasa, sehingga meningkatkan kualitas permainan.
Selain itu, rumput hybrid juga memiliki daya pemulihan yang cepat setelah digunakan. FIFA merekomendasikan beberapa merek rumput hybrid terkemuka seperti Desso GrassMaster dan SISGrass.
Rumput Alami
Meskipun rumput hybrid menjadi pilihan utama, FIFA juga memberikan rekomendasi untuk penggunaan rumput alami. Rumput alami yang direkomendasikan harus memiliki kualitas yang tinggi dalam hal daya tahan, kekokohan, dan kualitas pertumbuhan. FIFA menganjurkan penggunaan rumput alami dengan varietas yang disesuaikan dengan kondisi iklim lokal.
Beberapa jenis rumput alami yang sering direkomendasikan adalah Bermuda, Ryegrass, dan Kentucky Bluegrass.
Berikut penjelasannya:
- Rumput Bermuda dinilai layak karena cukup kokoh dan memiliki toleransi yang baik terhadap aktivitas bermain yang intens, serta tahan terhadap cuaca panas. Keunggulannya yang lain adalah daya pemulihan yang cepat setelah dipakai, sehingga membuatnya menjadi pilihan populer untuk stadion sepak bola yang sering digunakan.
- Rumput Ryegrass sering digunakan sebagai rumput penutup sementara atau dalam kombinasi dengan jenis rumput lainnya. Rumput ini memiliki pertumbuhan yang cepat dan memberikan tampilan yang indah dalam waktu singkat. Kekuatan utamanya adalah kemampuan untuk bertahan dalam cuaca dingin dan memberikan permukaan yang baik untuk bermain di musim dingin. Namun, rumput ini kurang tahan terhadap cuaca panas dan cenderung memudar saat suhu meningkat.
- Kentucky Bluegrass sering digunakan pada stadion sepak bola di daerah dengan iklim yang sejuk. Keunggulan utama rumput ini adalah keindahan estetikanya yang menarik. Permukaannya yang berwarna hijau pekat memberikan tampilan yang menarik dan profesional. Selain itu, rumput Kentucky Bluegrass juga tahan terhadap penggunaan berlebihan dan memberikan permukaan yang responsif dan nyaman untuk bermain.
Sistem drainase dan irigasi yang tepat
Selain jenis rumput, FIFA juga menekankan pentingnya sistem drainase dan irigasi yang baik untuk menjaga kualitas lapangan. Lapangan sepak bola yang baik harus memiliki sistem drainase yang efisien untuk menghindari genangan air yang dapat merusak rumput. Sistem irigasi yang tepat juga penting untuk memastikan pasokan air yang cukup dan merata kepada rumput.