NEWS

Pemerintah Fasilitasi Kemitraan Usaha Besar dan UMKM Rp15,9 Triliun

Rosan tekankan pentingnya usaha besar gandeng UMKM.

Pemerintah Fasilitasi Kemitraan Usaha Besar dan UMKM Rp15,9 TriliunMenteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani bersiap mengikuti rapat yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/11). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
12 December 2024

Fortune Recap

  • Kemitraan antara pelaku usaha besar dan UMKM mencapai 579 kesepakatan senilai Rp3,9 triliun dalam kurun waktu dua bulan.
  • Pemerintah akan mendorong kemitraan berbasis pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM di daerah serta memberikan kontribusi kepada pengembangan UMKM di seluruh Indonesia.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, menyatakan pemerintah telah memfasilitasi kemitraan antara usaha besar dan UMKM dengan nilai kesepakatan mencapai Rp15,9 triliun selama 2022–2024.

Pada era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, kata dia, kemitraan tersebut akan terus diakselerasi guna mendukung pemerataan ekonomi, terutama di daerah.

"Di era Kabinet Merah Putih ini, dalam kurun waktu kurang lebih dua bulan, total kesepakatan kemitraan antara pelaku usaha besar dan UMKM di seluruh daerah mencapai 579 kesepakatan, dengan nilai sebesar Rp3,9 triliun. Kesepakatan ini melibatkan 158 perusahaan besar dan 389 UMKM," ujarnya saat membuka Forum Kemitraan Investasi, Kamis (12/12).

Rosan juga mengungkapkan kementeriannya akan terus mendorong para pelaku usaha kecil untuk turut merasakan dampak investasi langsung di wilayah mereka melalui pola kemitraan.

Meski terdapat berbagai jenis pola kerja sama yang bisa dijalin, ia menekankan pentingnya kemitraan berbasis pelatihan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Kami percaya bahwa pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan harus didukung oleh SDM yang unggul. Oleh karena itu, kami akan lebih menekankan pada aspek pendidikan dan penguatan SDM di daerah," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, ia juga menegaskan bahwa UMKM memiliki peran penting sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia. UMKM berkontribusi sekitar 60 persen terhadap PDB nasional dan menyerap 97 persen dari total tenaga kerja, yaitu sekitar 141 juta orang.

Namun demikian, kontribusi UMKM terhadap ekspor masih tergolong rendah, yakni sekitar 16 persen.

"Karena itu, kita akan terus mendorong agar peran dan pertumbuhan UMKM semakin meningkat," ujarnya.

Berdasarkan data yang dihimpun kementeriannya, penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) didominasi oleh pelaku UMKM. Hingga 10 Desember 2024, jumlah NIB yang diterbitkan mencapai 11,3 juta, dengan lebih dari 99 persen merupakan milik UMKM.

"Oleh sebab itu, kami menilai bahwa investasi, baik dari dalam maupun luar negeri yang berada di bawah koordinasi kami, juga harus memberikan kontribusi kepada pengembangan UMKM di seluruh Indonesia," katanya.

Ia juga menyebutkan bahwa realisasi investasi hingga akhir kuartal III-2024 telah mencapai Rp1.261,43 triliun, dengan jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 1,8 juta orang.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.