Sri Mulyani Siapkan PMN Tunai Rp47,34 T untuk PLN hingga BUMN IKN
Rp4,51 triliun tambahan PMN berasal dari dana cadangan.
Jakarta, FORTUNE - Pemerintah menyiapkan penyertaan modal negara (PMN) tunai sebesar Rp47,34 triliun dalam RAPBN 2024. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan suntikan modal tunai tersebut terbagi menjadi dua.
Pertama, Rp42,82 triliun untuk lima BUMN yang berasal dari APBN 2024, dan Rp4,51 triliun tambahan PMN yang berasal dari cadangan pembiayaan investasi.
Untuk yang pertama, suntikan modal akan didistribusikan kepada lima BUMN yakni PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF sebesar Rp1,53 triliun; PT PLN (Persero) sebesar Rp10 triliun; Perum LPPNPI/Airnav Indonesia Rp659,19 miliar; PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp28,8 triliun; dan PT LEN Industri (Persero) Rp1,75 triliun.
Secara terperinci, injeksi modal kepada PLN sebesar Rp10 triliun bertujuan untuk membantu perseroan membangun infrastruktur ketenagalistrikan, "termasuk pembangkit transmisi gardu induk distribusi dan program listrik desa serta pembangkit EBT," kata Sri Mulyani dalam rapat di Komisi XI DPR RI, Selasa (12/9).
Sementara kepada Airnav, PMN sebesar Rp659,19 miliar diberikan guna membantu peremajaan peralatan-peralatan navigasi di BUMN tersebut, demi "menjaga keselamatan penumpang," ujarnya.
Kemudian, untuk PT SMF, injeksi modal sebesar Rp1,53 triliun diberikan dalam rangka penyediaan dukungan likuiditas kepada penyalur KPR FLPP pada porsi 25 persen untuk membiayai 220.000 unit rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Selanjutnya, kepada PT Hutama Karya, PMN jumbo sebesar Rp28,88 triliun diberikan untuk menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Tahap I, serta JTTS Tahap 2 pada ruas Betung-Tempino-Jambi dan Junction Pekanbaru-Bypass Pekanbaru.
Terakhir, kepada PT LEN, PMN tunai dari APBN 2024 sebesar Rp1,75 triliun diberikan untuk pembangunan fasilitas dan peningkatan kapasitas produksi radar, pesawat, kapal, amunisi, medium tank serta kendaraan tempur.
BUMN Otorita IKN dapat suntikan modal
Dalam kesempatan sama, Sri Mulyani juga menjelaskan peruntukan suntikan modal tambahan sebesar Rp4,51 triliun yang berasal dari cadangan pembiayaan investasi.
"Ini Rp3 triliun diinjeksikan ke IFG yang merupakan induk untuk PT Bahana dan kemudian mengatasi BUMN eks Jiwasraya. Kemudian Rp1,014 triliun diinjeksikan pada PT Aviasi Pariwisata Indonesia untuk restrukturisasi ITDC dalam rangka penugasan meningkatkan kualitas infrastruktur untuk KEK Mandalika dan pembangunan serta pengembangan KEK Sanur dan HIN," katanya.
Sisanya, yakni Rp500 miliar, akan dimasukkan ke dalam PT Bina Karya—BUMN yang kelak akan menjadi badan usaha Otorita IKN.
"Ini adalah bentuk PMN capex pertama di dalam rangka BUMN yang nanti dikelola otoritas IKN bisa melakukan kegiatan kegiatan termasuk kerja sama dengan swasta. Ini terutama untuk membangun IKN di bidang servis komunikasi dan infrastruktur dasar," ujarnya.