Dua Tahun Tutup, Vietnam Kembali Sambut Turis Mancanegara
Banyak negara Asean yang mengandalkan sektor pariwisata.
Jakarta, FORTUNE - Setelah dua tahun tutup, Vietnam akhirnya kembali membuka pintu pariwisatanya bagi turis asing. Sebanyak 200 wisatawan mancanegara yang sudah divaksinasi berkunjung ke Pulau Phu Quoc, pada Sabtu (20/11).
Saat ini, pemerintah Vietnam menerapkan aturan bahwa turis yang sudah divaksinasi tidak harus menjalani karantina mandiri selama dua minggu. Namun, mereka diharuskan menikmati liburan hanya di dalam resor. Mereka juga akan dites COVID-19 dua kali selama perjalanan liburannya.
"Ini adalah langkah pertama dan vital untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata kami dan untuk mempersiapkan dimulainya kembali sepenuhnya tahun depan," kata Nguyen Trung Khanh, Ketua Administrasi Pariwisata Vietnam dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Senin (22/11).
Khanh menambahkan, pemerintah ingin menawarkan pengalaman baru kepada wisatawan di tengah kenormalan baru. “Mereka dapat hidup sepenuhnya di Phu Quoc dan kemudian hidup sepenuhnya di Vietnam," katanya.
Bergantung pada pariwisata
Vietnam dikenal sebagai negara yang memberlakukan pembatasan secara ketat, khususnya pada awal pandemi. Upaya itu melahirkan sejumlah keberhasilan dalam mengendalikan penyebaran COVID-19. Namun, pada saat sama, kebijakan jadi merugikan sektor pariwisata yang tengah berkembang.
Sektor tersebut menyumbang 10 persen terhadap pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) Vietnam. Tahun lalu, jumlah turis asing di negara tersebut hanya 3,8 juta juta orang, turun dari 18 juta pada 2019.
Pemerintah Vietnam berharap pulau Phu Quoc dapat menanggung 400.000 wisatawan domestik dan internasional hingga akhir tahun ini. Untuk tujuan wisata lainnya, seperti situs warisan dunia UNESCO Hoi An dan pantai Danang, pintu pun juga terbuka untuk kedatangan internasional.
Vietnam, telah memvaksinasi lebih dari setengah jumlah penduduknya yang berjumlah 98 juta, juga berupaya melanjutkan penerbangan komersial internasional mulai Januari 2022. Negara ini menargetkan pembukaan pariwisata secara penuh dapat dilakukan mulai Juni.
Serupa dengan negara Asean lain
Kebijakan Vietnam membuka pariwisata bagi turis mancanegara ini serupa dengan sejumlah negara lain, khususnya di kawasan Asean. Ambil contoh Thailand. Pada Senin (1/11), negara itu untuk kali pertama dalam 18 bulan terakhir kembali menyambut turis asing, yang jumlahnya lenih dari seribu orang.
Thailand membebaskan kebijakan karantina terutama bagi turis yang sudah menerima vaksin COVID-19. Mereka cukup melakukan tes COVID-19 pada saat kedatangan, dan kemudian dapat melakukan perjalanan secara bebas pada hari berikutnya. Kebijakan khusus ini diterapkan kepada turis dari 60 negara, seperti Amerika Serikat dan Tiongkok.
Sama halnya dengan Vietnam, Thailand juga mengandalkan pariwisata sebagai tulang punggung perekonomian. Sektor ini menyumbang 12 persen PDB, lebih dari 3 juta pekerjaan, dan pendapatan sekitar US$50 miliar per tahun.
Pemerintah Filipina pada Jumat (19/11) juga mengumumkan persetujuannya atas rencana pembukaan pariwisata bagi turis asing yang telah divaksinasi. Filipina akan menerima wisatawan dari negara dengan kasus COVID-19 rendah. Negara ini masih membuat pedoman aturan kedatangan turis tersebut.
Sementara itu, pemerintah Malaysia menyatakan akan kembali membuka perbatasannya paling lambat pada 1 Januari 2022. Otoritas masih akan menentukan sejumlah hal seperti situasi COVID-19 di negara asal turis dan faktor lainnya.
Namun, Malaysia sudah membuka koridor perjalanan khusus dengan Singapura. Kerja sama ini memungkinkan perjalanan bebas karantina bagi warga masing-masing yang sudah divaksinasi COVID-19.