Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Prabowo soal Ketahanan Pangan: Cadangan Terbesar, Tapi Awas 'Pengisap Darah Rakyat'

Screenshot 2025-08-06 152935.png
Presiden Prabowo Subianto saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (6/8). (Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden)
Intinya sih...
  • Prabowo menegaskan kemandirian pangan sebagai urusan strategis dalam membangun ketahanan ekonomi nasional.
  • Dia pun mengapresiasi kondisi produksi pangan nasional yang cukup menggembirakan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Presiden Prabowo Subianto menyatakan keberhasilan pemerintah dalam mencapai cadangan pangan terbesar sepanjang sejarah, sembari melontarkan peringatan keras terhadap para pelaku ekonomi yang disebutnya "menghisap darah rakyat".

Dalam arahan pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Rabu (6/8), Prabowo menyebut pencapaian pada sektor pangan ini tidak dapat dilepaskan dari proses transisi yang berjalan mulus dari pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

"Produksi pangan kita berada dalam kondisi yang aman dan kuat," ujar Prabowo, seperti disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Ia menegaskan bahwa ketahanan pangan adalah fondasi utama kedaulatan bangsa. Menurutnya, tidak ada negara yang bisa disebut merdeka jika masih bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan perut rakyatnya.

"Sejak lama saya berkeyakinan bahwa apa pun yang terjadi, bangsa kita akan aman kalau kita kuasai pangan kita. Kalau kita bisa jamin pangan kita aman, kita bisa beri makan rakyat kita setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, setiap tahun," ujarnya.

Prabowo mengklaim kondisi produksi pangan nasional saat ini sangat menggembirakan. Ia pun mengapresiasi kerja keras seluruh jajaran terkait, mulai dari Kementerian Pertanian, Kementerian Keuangan, hingga aparat keamanan seperti TNI, Polri, dan Kejaksaan.

"Alhamdulillah, arah kita di bidang pangan cukup berhasil. Cadangan yang ada di pemerintah sekarang terbesar sepanjang sejarah. Nilai tukar petani meningkat," kata Prabowo.

Meski mengumumkan kabar baik, Prabowo mengingatkan jajaran kabinetnya tidak lengah. Ia secara khusus menyoroti potensi ancaman dari oknum pelaku ekonomi yang hanya mengejar keuntungan pribadi tanpa memedulikan kondisi rakyat.

Dengan nada tegas, ia menyatakan tidak akan menoleransi praktik yang merugikan tersebut.

"Pemain-pemain di ekonomi ini ada yang niatnya hanya cari keuntungan sebesar-besarnya, tidak peduli rakyat kondisinya kayak apa. Bila perlu rakyat dimiskinkan terus agar mereka bisa menhisap kekayaan kita bagaikan mengisap darah. Kita tidak rela rakyat Indonesia dimiskinkan terus," kata Prabowo.

Ia menutup pidatonya dengan menegaskan kembali prinsip bahwa sebuah bangsa tidak akan pernah benar-benar merdeka tanpa kemampuan memproduksi pangannya sendiri.

"Saya tidak pernah percaya bahwa suatu bangsa bisa merdeka kalau dia tidak bisa produksi pangannya sendiri. Tidak ada dalam sejarah manusia. It doesn't happen. It will not happen," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us