Indonesia Rilis Kemitraan Transisi Energi, Terima US$20 Miliar
Kemitraan JETP dipimpin oleh Amerika Serikat dan Jepang.
Bali, FORTUNE - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pemimpin Amerika Serikat (AS) dan Jepang, merilis kemitraan Just Energy Transition (JETP), bernilai sekitar US$20 miliar, guna mengakselerasi transisi energi Tanah Air.
Dana itu bersumber dari sektor publik dan swasta selama tiga sampai lima tahun ke depan. Itu juga bisa dikombinasikan dengan hibah, pinjaman konsesional, pinjaman bersuku bunga pasar, jaminan, dan investasi swasta.
Secara rasio, sebesar US$10 miliar bakal berasal dari sektor publik, sedangkan sisanya akan dikucurkan dari serangkaian lembaga keuangan swasta yang dikoordinasikan oleh Glasgow Financial Alliance for Net Zero. Itu termasuk Bank of America, Citi, Deutsche Bank, HSBC, Macquarie, MUFG, dan Standard Chartered.
Tak hanya AS dan Jepang, para negara anggota International Partners Group–yang terdiri dari negara-negara G7 plus Denmark dan Norwegia, juga terlibat dalam kerja sama itu. “Kami bersama-sama memobilisasi puluhan miliar dalam pengembangan EBT dan menyokong transisi demi menjauhi batu bara,” kata Joe Biden ketika menghadiri G20 Indonesia di Nusa Dua, Selasa (15/11).
Langkah selanjutnya dari kemitraan JETP
Selanjutnya, selama enam bulan ke depan, para pihak terlibat bakal bahu-membahu mengembangkan rencana konkret investasi, pembiayaan, dan bantuan teknis. Sebab, targetnya ambisius.
Pada 2030, kemitraan itu diharap bisa menggeser peaking date sektor kelistrikan Indonesia hingga 7 tahun, yang bisa menekan 300 megaton emisi rumah kaca secara kumulatif. Bahkan bisa menguranginya sebesar 2 gigaton CO2 hingga 2060.
Jokowi berujar, “Indonesia berkomitmen menggunakan transisi enrgi untuk mencapai ekonomi hijau dan mendorong pembangunan berkelanjutan.”
Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, Indonesia yang akan memimpin persiapan rencana aksi kemitraan itu, sehingga bisa melahirkan rencana investasi komprehensif.
Komitmen pengurangan emisi dalam JETP
Dalam JETP, ada beberapa langkah awal yang sudah dirumuskan demi menekan emisi GRK secara perlahan. Apa saja inisiasinya?
- Menggeser proyeksi puncak emisi sektor kelistrikan pada 2030.
- Membatasi emisi sektor listrik di level 290 megaton CO2 pada 2030, itu lebih rendah dari nilai dasar, 357 MT CO2.
- Menetapkan tujuan mencapai emisi nol bersih di sektor ketenagalistrikan pada 2050.
- Target emisi nol bersih di sektor ketenagalistrikan dimajukan menjadi 10 tahun ke depan.
- Mengakselerasi penyebaran energi terbarukan sehingga pembangkit listrik EBT mencapai setidaknya 34 persen dari seluruh pembangkit pada 2030.