Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

White Paper East Ventures: GenAI Siap Dongkrak Ekonomi Asia Tenggara

lustrasi Kecerdasan Buatan dan perempuan

Jakarta, FORTUNE - East Ventures, perusahaan venture capital (VC) pelopor investasi startup di Indonesia dan Asia Tenggara, hari ini resmi meluncurkan white paper berjudul “AI-first: Decoding Southeast Asia trends”. Dokumen ini menyajikan pandangan berani dan analisis mendalam mengenai bagaimana kecerdasan buatan (AI), khususnya Generative AI (GenAI), tengah membentuk ulang lanskap bisnis dan inovasi di Asia Tenggara.

Seiring dengan semakin menguatnya gelombang AI global, diperkirakan pada tahun 2025, sebanyak 25 persen bisnis akan mulai mengimplementasikan GenAI, dan angka ini diproyeksikan meningkat hingga 50 persen pada tahun 2027.

Peningkatan ini didorong oleh berbagai inovasi terobosan yang memungkinkan para perusahaan meningkatkan efisiensi, mengoptimalkan operasional, dan membuka potensi pertumbuhan baru. Di Asia Tenggara, AI diprediksi dapat memberikan kontribusi peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 10 persen hingga 18 persen pada tahun 2030.

Meskipun membuka potensi pertumbuhan, saat ini Asia Tenggara masih menyumbang porsi kecil dari total investasi global di bidang AI. Ekosistem AI di kawasan ini dinilai masih dalam tahap awal. Namun, East Ventures melihat adanya potensi pertumbuhan yang signifikan, terutama di sektor hilir yang memanfaatkan teknologi GenAI. Oleh karena itu, investasi masih mengarah pada sektor ini pada sektor ini dengan menjadikan startup berbasis AI-first sebagai salah satu fokus utama pada 2025.

AI seharusnya tidak hanya untuk mengikuti tren

[ID] East Ventures' white paper.jpg
Dok. East Ventures

Co-Founder dan Managing Partner East Ventures, Willson Cuaca, mengatakan inovasi seharusnya dapat diakses oleh semua orang. Munculnya GenAI telah menurunkan hambatan bagi para founder dari berbagai latar belakang untuk menciptakan dampak yang berarti.

"AI seharusnya tidak diadopsi hanya untuk mengikuti tren, tapi digunakan untuk membangun solusi yang lebih intuitif, efisien, dan dapat ditingkatkan skalanya. Setiap kawasan memiliki kekuatannya sendiri dalam perlombaan AI, dan kami percaya kekuatan Asia Tenggara terletak pada kemampuannya untuk beradaptasi dan menerapkan model AI siap pakai secara efektif dalam konteks lokal,” kata Willson, dalam kterangan resmi (16/7).

East Ventures juga menilai bahwa dunia bisnis harus mampu beradaptasi dengan cepat dan mengadopsi teknologi AI agar tetap relevan dalam persaingan pasar yang semakin dinamis. Perusahaan ini melihat pipeline startup yang menjanjikan, serta adanya perusahaan portofolio yang sudah memanfaatkan foundation model dan membangun solusi siap pakai di atasnya.

White paper ini juga menyoroti dua kategori solusi utama yang muncul dari GenAI, serta menghadirkan studi kasus konkret dari perusahaan portofolio East Ventures yang telah mengintegrasikan AI ke dalam proses operasional mereka. White paper AI-first: Memahami Tren Asia Tenggara tersedia dalam dua bahasa, yaitu Inggris dan Indonesia, dan dapat diunduh melalui laman resmi East Ventures di east.vc/ai-whitepaper.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us