Jakarta, FORTUNE - Sebanyak 29.126 orang jemaah haji Indonesia kini dapat menikmati layanan fast track Haji yang akan diberikan oleh Pemerintah Arab Saudi pada Haji tahun 1443H/2022M. Di mana tersebar kepada 31 persen jemaah yang diangkut oleh PT Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines dari embarkasi Haji Jakarta.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama Hilman Latief mengatakan, layanan fast track atau jalur cepat ini nantinya akan memudahkan jemaah haji dalam proses pengecekan dokumen keimigrasian, seperti visa dan paspor, karena prosesnya sudah dilaksanakan di bandara asal.
“Saudi Arabia sudah mengirimkan surat kepada kita mengenai berbagai persiapan bandara untuk layanan fast track dan InsyaAllah, minggu depan akan ke Indonesia untuk melakukan pengecekan persiapan kita,"kata Hilman dalam keterangan tertulis, Kamis (12/5).
Jemaah haji RI tidak perlu antre di bandara
Sebagai informasi, fast track merupakan layanan keimigrasian Arab Saudi yang dilakukan di Indonesia. Layanan tersebut mencakup pemeriksaan paspor, perekaman biometrik dan sidik jari.
Setibanya di Madinah atau Jeddah, jemaah tidak perlu lagi antri di Bandara untuk menjalani proses imigrasi dan bisa langsung diantar menuju hotel.
Layanan fast track dinilai akan mempercepat proses imigrasi di Arab Saudi, dari 4 sampai 5 jam, menjadi 1 sampai 1,5 jam saja. Sebab, sesampainya di bandara di Arab Saudi, jemaah turun pesawat, bisa langsung menuju ke bus untuk membawa mereka ke hotel beristirahat.
Sementara, pada masa operasional haji tahun 1443H/2022M, Pemerintah Indonesia akan memberangkatkan jemaah haji reguler sebanyak lebih kurang 93.781 orang (termasuk petugas kloter), yang akan dilayani oleh PT Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines.
Pertama, PT Garuda Indonesia akan membawa 47.915 jemaah haji dan petugas kloternya (51 persen) dari 9 embarkasi, yaitu Aceh, Medan, Padang, sebagian Jakarta-Pondok Gede, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar dan Lombok.
Kedua, Saudi Arabian Airlines yang akan membawa 45.866 jemaah haji dan petugas kloter (49 persen) dari 5 embarkasi haji, yaitu Batam, Palembang, sebagian Jakarta-Pondok Gede, Jakarta-Bekasi dan Surabaya.