Jakarta, FORTUNE - Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama terus berupaya melakukan penguatan kerja sama Jaminan Produk Halal (JPH), baik di dalam maupun luar negeri. Terbaru, upaya dilakukan BPJPH bersama Two Countries Twin Parks Investment Promotion Center membahas penguatan kerja sama JPH antara pemerintah Indonesia dan Cina.
"Kami menerima delegasi Pemerintah Cina yang berkunjung ke BPJPH, dalam rangka memperkuat kerja sama kedua negara melalui sektor Jaminan Produk Halal," kata Sekretaris BPJPH, E.A Chuzaemi Abidin melansir laman BPJPH, Selasa (21/5).
Delegasi Cina dipimpin oleh Director of Administrative Committee of Yuanhong Funcional Zone Wang Xingang, dan didampingi oleh Deputy Secretary General of Fuzhou Municipal Government Sun Peijun, dan Director of Investment Promotion Department of Administrative Committee of Yuanghong Functional Zone, Yu Linlin.
"Pertemuan ini penting dilakukan guna memastikan agar proses kerja sama ini dapat dipercepat. Sehingga sinergitas kedua negara di sektor produk halal ini segera terwujud," ujarnya.
Mempersiapkan MoU dengan Cina
Selain itu, Chuzaemi menyatakan bahwa percepatan ini berkaitan dengan persiapan MoU dan tindak lanjut permohonan akreditasi lembaga halal luar negeri, untuk memastikan standar halal terpenuhi bagi produk yang diperdagangkan antara kedua negara.
"Kita akan segera percepat koordinasinya, termasuk dengan stakeholder terkait, agar sinergitas kedua negara segera terwujud, berjalan sesuai harapan, dan memberikan implikasi positif bagi kedua negara," ujarnya.
Ke depannya, kerja sama ini berpeluang untuk meningkatkan perdagangan produk halal Indonesia. Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi di acara Media Briefing Kinerja Ekspor Produk Halal Indonesia di Jakarta pada Desember 2023 mengatakan, total perdagangan produk halal Indonesia pada periode Januari-Oktober 2023 mencapai US$53,43 miliar. Dari jumlah tersebut, ekspor produk halal Indonesia tercatat sebesar US$42,33 miliar dan impor sebesar US$11,10 miliar.
"Total perdagangan halal kita, baik ekspor maupun impor mencapai US$53,43 miliar. Ekspor produk halal nilainya mencapai US$42,33 miliar dan impornya US$11,10 miliar. Dengan demikian, surplus perdagangan produk halal sebesar US$31,23 miliar,” ujar Didi.
Didi juga menyampaikan bahwa nilai ekspor produk halal mengalami penurunan sebesar 18,77 persen pada periode Januari-Oktober 2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022. "Namun, volume ekspor produk halal pada Januari-Oktober 2023 meningkat sebesar 8,10 persen, menunjukkan bahwa kemampuan ekspor kita masih dalam kondisi baik,” kata Didi.
Menurut Didi, surplus perdagangan nasional Indonesia pada tahun 2022 mencapai US$54,46 miliar, dengan 87 persen dari surplus tersebut berasal dari produk halal.