Jakarta, FORTUNE - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengambil langkah maju dalam mendukung pertumbuhan Wakaf Uang di Indonesia dengan meluncurkan BSI Deposito Wakaf, sebuah inisiatif yang merupakan pengembangan dari konsep Cash Waqf Linked Deposit (CWLD).
Menurut Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna, peluncuran deposito wakaf ini mencerminkan komitmen BSI untuk mendorong pertumbuhan wakaf uang di Indonesia. Dengan demikian, imbal hasil wakaf dapat disalurkan dengan tepat sasaran dan berkelanjutan.
"BSI berperan sebagai Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU) yang memfasilitasi para nazhir atau pengelola wakaf untuk menempatkan dana wakaf uang melalui bank syariah,” kata Anton di Jakarta, melansir ANTARA, Rabu (28/11)
Anton menambahkan, penerbitan BSI Deposito Wakaf menjadi bukti nyata peran BSI sebagai bank syariah terbesar yang mengembangkan tanggung jawab untuk memberikan manfaat kepada umat dan lingkungan.
Dana pokok deposito yang ditempatkan oleh nasabah atau wakif akan menjadi dana wakaf sementara, yang dikelola oleh nazir melalui instrumen deposito syariah.
“Imbal hasil dari pengelolaan wakaf uang ini kemudian disalurkan untuk proyek-proyek sosial yang nantinya akan terus bergulir kepada penerima manfaat atau mauquf 'alaih. Yang menarik, pada akhir periode, dana wakaf ini kembali kepada nasabah/wakif,” ujar Anton.
Target menghimpun DPK deposito wakaf hingga Rp100 miliar
Pada tahap awal, BSI meluncurkan BSI Deposito Wakaf Seri 001 dengan spesifikasi penerima manfaat dari sektor pendidikan. BSI menargetkan dapat menghimpun DPK deposito wakaf senilai Rp100 miliar dari calon wakif potensial.
Menurut data Badan Wakaf Indonesia (BWI) pada 2022, potensi wakaf uang di Indonesia mencapai Rp180 triliun, tetapi wakaf yang berhasil digali baru sekitar Rp2,3 triliun.
“Artinya, potensi wakaf uang yang belum tergali masih sangat besar,” kata Anton.
Sebagai sahabat finansial, sahabat sosial, dan sahabat spiritual, BSI bertujuan menjadikan zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF) sebagai instrumen yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, baik dari segi pendidikan, sosial, lingkungan, maupun ekonomi.
“BSI Deposito Wakaf diharapkan menjadi salah satu produk yang mampu memberikan kesejahteraan bagi umat,” katanya.
Hingga September 2023, total porsi deposito yang dihimpun di BSI mencapai Rp106 triliun atau sekitar 40 persen dari keseluruhan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai Rp262 triliun. Langkah BSI ini diharapkan dapat memperluas dampak positifnya dalam mendorong pertumbuhan wakaf uang di Indonesia.