Jakarta, FORTUNE - Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan ada dua calon investor potensial dari Jepang untuk program pembangunan sentra pangan halal atau Halal Food Center di Kelurahan Rancamaya, Kecamatan Bogor Selatan. Menurutnya, dua potensial investor dari Jepang, yakni Kajima Corporation dan Mitsubishi Logistic.
Melansir Antara, Bima Arya menjelaskan dalam lawatannya ke Jepang tepatnya di Tokyo, ia bertemu dan memaparkan potensi investasi tersebut kepada para calon investor. Proyek ini juga diprediksi mebutuhkan dana sekitar US$16,8 juta atau kisaran Rp257,3 miliar.
“Salah satu program yang sedang kita akselerasikan adalah pembangunan Halal Food Center di wilayah Rancamaya, di atas lahan milik Pemkot Bogor seluas 9 hektare. Ini kita bermitra dengan IPB," ujarnya.
Kunjungan itu merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya antara Bima Arya dengan Duta Besar Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi di Kebun Raya Bogor, 1 Februari 2023.
Pertemuan dengan investor difasilitasi oleh Director Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) Tokyo Muhammad Riffana. Dalam kunjungan kerja itu, Bima Arya juga didampingi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bogor Firdaus serta Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, Perindustrian Kota Bogor Atep Budiman.
Konsep Halal Food Center di Bogor
Bima Arya menjelaskan, konsep Halal Food Center menjadi tujuan wisata bagi masyarakat sekaligus wadah pengembangan usaha bagi UMKM.
"Saya jelaskan bagaimana Halal Food Center ini. Di dalamnya ada tempat pemotongan hewan, ada sentra UMKM, distribusi logistik dan juga tempat wisata,” katanya.
Bima juga mengaku terkejut ketika calon investor yang ditemuinya itu sudah mempelajari data-data seputar Kota Bogor sebelumnya, termasuk mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Kota Bogor pascapandemi.
"Mereka ternyata sudah punya data-data. Saya cukup surprise juga, mereka tahu pertumbuhan ekonomi di Kota Bogor di atas rata-rata Jawa Barat dan Nasional. Prospek ekonomi di Bogor sangat luar biasa, apalagi market-nya sangat besar,” katanya.
Menurutnya, potensi Kota Bogor merupakan bagian dari daerah perkotaan yang diapit oleh dua provinsi di sekitar ibu kota negara saat ini.
"Saya jelaskan, Kota Bogor tidak saja menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat, tapi juga bagian dari megapolitan terbesar di dunia, yaitu Jabodetabek," ujarnya.
Ke depannya, ia melihat ada ketertarikan dari calon investor untuk menindaklanjuti pertemuan berikutnya di Kota Bogor untuk membahas lebih lanjut rencana investasi.