Jakarta, FORTUNE - Gubernur Bank Indonesia (BI) sekaligus Ketua Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Perry Warjiyo, mengatakan penguatan ekosistem secara masif menjadi kunci utama dalam mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia.
Menurutnya, sektor keuangan syariah sebagai penggerak yang dapat menjadi motor ketahanan ekonomi nasional. “Ekosistem juga berkaitan dengan mata rantai dari sisi produksi, keuangan, pemasaran, termasuk juga digitalisasi. Membangun ekosistem end to end menjadi penting. Lebih dari itu, ekosistem juga berkaitan dengan unit-unit usaha,” kata Perry dalam acara Islamic Finance Summit 2022 yang dipantau via YouTube, Kamis (22/9).
Perry menjelaskan, ekosistem merupakan satu dari tiga kunci untuk memajukan keuangan syariah bagi kesejahteraan masyarakat, selain sinergi dan literasi. Penguatan ekosistem ekonomi syariah ini pun telah berkembang dalam satu dekade terakhir.
Posisi ekonomi syariah Indonesia di mata dunia
Kemajuan terlihat dari posisi Indonesia di peringkat ke-4 sebagai salah satu pemain ekonomi keuangan syariah dunia pada 2021/2022. Dalam level global, Indonesia menduduki urutan ke-2 untuk makanan halal, dan peringkat ke-3 untuk fesyen muslim. Kemudian untuk keuangan digital syariah global khususnya Islamic Fintech, Indonesia masuk peringkat ke-3 pada 2022.
Pertumbuhan usaha syariah di Indonesia juga terus menunjukkan perbaikan. Berdasarkan data, Perry mencatat pada triwulan II/2022, sektor unggulan halal value chain tumbuh 4,73 persen yoy.
Dengan penguatan ekosistem ekonomi syariah, Indonesia dinilai dapat menghadirkan produk yang kompetitif, memperkuat mata rantai produksi, keuangan, pemasaran digital di setiap lini usaha.
“Kelihatan sekarang ghirah masyarakat untuk mengembangkan ekonomi syariah semakin kuat," katanya.
Bank Indonesia juga mendorong inovasi dan kreativitas di lima sektor industri untuk mencapai lompatan-lompatan agar ekonomi syariah berkembang. Dalam mengembangkan ekonomi syariah, BI menargetkan lima sektor utama yaitu sektor makanan halal, sektor fesyen halal, sektor turisme halal, sektor agrikultur, dan sektor energi terbarukan.
BI juga memiliki tiga pilar program ekonomi yang dilakukan bersama Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNKS). Ketiga pilar itu adalah pemberdayaan ekonomi syariah, meningkatkan keuangan syariah, memperkuat kegiatan edukasi, serta riset dan asessement terkait ekonomi keuangan syariah.