Jakarta, FORTUNE - Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB KUMKM) sepanjang 2022 menargetkan pembiayaan dana bergulir sebesar Rp1,8 triliun.
Target tersebut terbagi dalam dua pola penyaluran, yakni pola konvensional sebesar Rp900 miliar, dan pola syariah sebesar Rp900 miliar.
Optimistis mencapai target
Direktur Utama LPDB KUMKM, Supomo, optimistis dengan kenaikan target yang sudah diberikan oleh pemerintah. LPDB, kata dia, menerapkan beberapa strategi pembiayaan yang dapat mencapai target.
Supomo mengatakan, dengan kenaikan target yang diberikan oleh pemerintah, pihaknya akan menjalankan berbagai strategi yang dapat mencapai target tersebut.
“Dari sisi penyaluran kami akan semakin gencar melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis yang bekerja sama dengan pemerintah daerah, khususnya Dinas Koperasi dan UKM Provinsi/Kabupaten/Kota terutama untuk wilayah-wilayah yang masih minim penyerapan dana bergulir LPDB-KUMKM," kata Supomo dilansir dari ANTARA, Rabu (12/1).
Supomo menegaskan, pada tahun ini pembiayaan sebesar 100 persen masih terus dijalankan dan fokus disalurkan ke koperasi mitra LPDB KUMKM.
Menurutnya, dengan fokus pembiayaan kepada koperasi, maka pembiayaan LPDB KUMKM dapat menjangkau dan dirasakan oleh para pelaku UMKM di seluruh Indonesia yang merupakan anggota dari koperasi.
"LPDB KUMKM fokus ke koperasi sebagai upaya menjangkau UMKM di seluruh Indonesia. Maka apabila melalui koperasi yang telah dibina dan diberi permodalan oleh LPDB-KUMKM, pada akhirnya koperasi dapat menjangkau usaha skala mikro, kecil dan menengah di daerah," ujar Supomo.
Gencar mencari mitra baru
Selain fokus kepada koperasi, strategi pembiayaan pada 2022 ini lebih intensif melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah dan Dinas Koperasi dan UKM di seluruh Indonesia. Salah satu kerja sama adalah dengan melakukan sosialisasi penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM, dan melaksanakan bimbingan teknis kepada koperasi-koperasi potensial di seluruh Indonesia. Tujuannya untuk memberikan informasi terkait proses pengajuan proposal pembiayaan dana bergulir.
"Kami juga akan semakin gencar mencari mitra baru, selain memberikan dukungan perkuatan modal koperasi yang sudah menjadi mitra kami, kami juga akan mengoptimalisasi program inkubator wirausaha LPDB-KUMKM,” katanya.
Strategi ini merupakan upaya menjaring mitra-mitra baru, khususnya pelaku UMKM yang nantinya akan diinkubasi untuk bergabung dalam wadah koperasi, sehingga ke depan dapat merasakan manfaat dari pembiayaan LPDB-KUMKM.
Transformasi bisnis dengan pembiayaan skema venture capital approach
Tak hanya dari sisi penyaluran dana bergulir, strategi pembiayaan LPDB-KUMKM juga dengan melakukan transformasi bisnis. Mulai dari e-proposal, digitalisasi arsip, cash management system, dan kerja sama antar Badan Layanan Umum (BLU).
Supomo menambahkan, LPDB-KUMKM juga akan terus melaksanakan program Inkubasi melalui Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM yang akan dilaksanakan dengan delapan lembaga Inkubator sepanjang tahun 2022.
"Kami juga melakukan venture capital approach, pendekatan ini menjadikan kami tidak hanya memberikan kekuatan permodalan seperti perbankan, tapi melakukan pembiayaan berdasarkan by design atau rencana kerja mitra yang akan dibiayai," tuturnya.
Selain itu, kata dia, LPDB-KUMKM juga masuk ke sisi pendampingan, hingga pada tahap akhir akan bekerja sama dengan offtaker. "Nantinya bisa memberikan kepastian pasar bagi produk-produk anggota koperasi yang menjadi mitra LPDB-KUMKM," ujar Supomo.
Model pembiayaan dengan skema venture capital approach ini merupakan bagian dari upaya peningkatan pembiayaan kepada koperasi sektor riil, mulai dari pangan, peternakan, perikanan, dan perkebunan.
"Harapannya, penyaluran dana bergulir di 2022 ini akan semakin meningkat, wilayah sebaran penyaluran kami juga akan semakin meluas terutama di daerah-daerah yang masih minim penyaluran," kata dia.
Pihaknya juga mengharapkan, para pelaku UMKM bergabung dengan koperasi untuk meningkatkan kapasitas usahanya, meningkatkan daya saing, dan mendapat kemudahan akses permodalan.