Produk Halal Indonesia Merambah Pasar Thailand

Aspek kesehatan, keamanan, dan eco-friendly jadi acuan.

Produk Halal Indonesia Merambah Pasar Thailand
Ilustrasi produk halal dijual di Thailand. Shutterstock/kyozstorage_stock
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Produk halal Indonesia kini merambah ke Thailand. Hal ini seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat pada produk dan jasa berlabel halal di Negeri Gajah Putih itu,

Dilansir dari Antara, Jumat (3/6), Atase Perdagangan KBRI di Bangkok, Kerajaan Thailand, Flora Susan Nongsina mengatakan, Thailand mendukung serta mencanangkan program menjadi salah satu negara produsen produk halal terbesar di dunia.

Negeri Gajah Putih itu memiliki visi menjadi World Halal Kitchen. Selain itu, mereka juga memiliki Halal Science Centre, yakni salah satu badan penelitian pertama di dunia dengan kekhususan di bidang sains makanan halal.

Menilik potensi pasar produk halal

Flora mengatakan, Thailand berpartisipasi menggarap bisnis berbasis produk halal mengingat potensi produk halal dunia sangat besar. Salah satu pemicunya, yakni motivasi dan keyakinan masyarakat terhadap produk berlabel halal. Masyarakat juga beranggapan kualitas produk halal lebih baik dari aspek etika, kesehatan, keamanan, dan keramahan terhadap lingkungan (eco-friendly).

Sementara itu, Indonesia hingga kini merupakan negara Muslim terbesar di dunia yang menjadi pasar utama bagi produk halal khususnya makanan. 

Sebaran produk halal Indonesia selama ini meliputi negara-negara dengan penduduk mayoritas Muslim, seperti kawasan Timur Tengah, Mesir dan Malaysia. Kemudian negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI), negara-negara non-Muslim yang memiliki populasi penduduk Muslim cukup banyak dan negara-negara bukan mayoritas Muslim semisal Thailand.

Strategi mempercepat industri halal Indonesia

Pemerintah memproyeksikan 2022 menjadi tahun percepatan pertumbuhan ekonomi syariah khususnya pada industri makanan halal. Menurutnya, sejumlah pemangku kepentingan telah menyiapkan strategi agar pangsa pasar industri makanan halal Indonesia bisa ditingkatkan.

Sejumlah agenda promosi produk halal Indonesia terus digencarkan dengan cara mengikuti pameran skala internasional guna membawa produk Indonesia lebih berdaya bersaing di pasar global. 

Beberapa Salah satunya melalui perhelatan THAIFEX - Anuga Asia 2022 yang berlangsung di Bangkok pada 24 Mei-28 Mei lalu. Makanan halal sendiri menjadi salah satu dari 11 topik populer dalam gelaran itu.

Pameran industri makanan dan minuman itu diselenggarakan setiap tahun di Thailand, dengan perkiraan pengunjung mencapai lebih dari 40.000 ribu dan lebih dari 2.000 pembeli Thailand dan internasional.

"Perusahaan dari Indonesia yang mengikuti pameran tergabung dalam Pavilion Indonesia maupun yang mengikuti secara mandiri. Mereka memiliki sertifikasi halal untuk produknya masing-masing," kata Flora.

Khusus untuk Thailand, Indonesia menjadi negara penyuplai urutan ketiga kategori produk berorientasi konsumen (consumer-oriented products) setelah Tiongkok dan Selandia Baru.

Namun, berkaca dari pemasaran produk halal Indonesia selama ini, Flora menyoroti tiga poin salah satunya kurang fokus dalam pengembangan ekspor produk halal. Sebab selama ini masih mengutamakan ekspor komoditas pertambangan, perkebunan, dan industri besar.

Selanjutnya, adanya pesaing dari negara Muslim dan non-Muslim yang mengembangkan industri halal dan kurangnya pemahaman pelaku UMKM tentang pentingnya sertifikasi halal.

Related Topics

ThailandHalal

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil