Saudi Arabia, FORTUNE - Untuk meningkatkan layanan jamaah haji dan umrah, Pemerintah Saudi Arabia menganggarkan 6 miliar Saudi Riyal atau kisaran Rp22,9 triliun .
Direktur Eksekutif Komisi Kerajaan untuk Pengembangan Kota Makkah dan Masyair, Abdul Rahman bin Farouk Addas mengatakan, pemerintahnya memiliki Program “Dhuyufurrahman” yang merupakan salah satu program utama dalam Visi Kerajaan Saudi di Tahun 2030.
“Pemerintah telah mengalokasikan dana sebanyak 6 miliar Saudi Riyal untuk program “Tamu Rahman” guna mendukung kedatangan jemaah haji dan umroh, program inisiatif-inisiatif pada tahun-tahun mendatang, dan semakin tinggi pencapaiannya semakin banyak dukungan,” kata Abdul Rahman bin Farouk dalam keterangan resmi, dikutip, Rabu (23/3).
Pelayanan maksimal untuk jemaah haji dan umroh
Abdul Rahman mengatakan, pihaknya menyampaikan akan terus berupaya untuk membuat semua layanan yang diberikan kepada jemaah dan pengunjung jelas dan bertransformasi menjadi layanan digital. Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa layanan merata dan menjangkau semua orang.
“Adapun program ini bertujuan mengkoordinasi, mengatur, merencanakan, dan membiayai semua pihak pelaksana terkait penyelenggaraan haji,” katanya.
Sebagai informasi, Program Duuyufurrahman merupakan salah satu pilar Visi Saudi 2030. Tujuannya untuk memperkaya pengalaman para pengunjung dari jemaah haji dan umrah di Makkah dan Madinah.
Dengan program tersebut, pihak Pemerintah melalui Kementerian Haji dan Umrah berupaya melalui kerja sama dengan sektor pemerintah dan sektor swasta, untuk berkreativitas dan berinovasi, serta menciptakan proyek-proyek inovatif.
Daftar jenis vaksin yang disetujui bagi jemaah yang ingin ke Arab Saudi
Belum ada persyaratan atau peraturan haji resmi yang diumumkan baru-baru ini. Namun, calon jemaah dari luar Arab Saudi harus mematuhi persyaratan yang berlaku.
Sebagai gambaran, saat ini jemaah umrah di luar wilayah Arab Saudi harus sudah divaksinasi lengkap Covid-19 dengan dosis vaksin lengkap.
Berikut daftar jenis vaksin yang disetujui bagi jemaah yang ingin ke Arab Saudi:
- Pfizer/BioNTech (2 dosis)
- Oxford/AstraZeneca (2 dosis)
- Jansen (2 dosis)
- Moderna (2 dosis)
- Sinopharm (+ 1 dosis vaksin di atas)
- Sinovac (+ 1 dosis dari salah satu vaksin di atas)
Aturan wajib vaksin booster
Selain itu, bagi jemaah yang telah divaksinasi lengkap juga sudah harus melakukan vaksinasi booster atau vaksin penguat agar dapat memasuki Arab Saudi dalam kunjungan singkat, termasuk melakukan umrah.
Adapun aturan setempat menetapkan, prosedur karantina tidak diperlukan bagi jemaah haji dari berbagai negara yang sudah divaksinasi lengkap dengan vaksin yang disetujui di Arab Saudi.
Namun, bagi turis yang datang dengan visa kunjungan (termasuk peziarah) harus memiliki asuransi kesehatan untuk menutupi biaya perawatan terkait Covid-19 selama mereka tinggal di Arab Saudi.