Sentra Kuliner Halal Akan Dibangun di Masjid Istiqlal

Terbesar di Jakarta, melibatkan banyak UMKM dan stakeholder.

Sentra Kuliner Halal Akan Dibangun di Masjid Istiqlal
Ilustrasi penanda makanan halal di restoran. Shuterstock/ArliftAtoz2205
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Direktur Utama Istiqlal Global Fund (IGF) Mulyono Lodji menjelaskan, Masjid Istiqlal akan membangun sentra kuliner halal terbesar di Jakarta. Rencana tersebut akan melibatkan banyak UMKM yang selama ini berada di sekitar Masjid Istiqlal dalam satu fasilitas terpusat.

"Sudah ada kurang lebih 100 booth dan mengundang UMKM di sekitar. Tentunya ini perlu berkolaborasi dengan semua stakeholder untuk memberikan literasi hingga pendampingan agar produk yang dijual baik dan memenuhi kriteria halal," katanya, dalam webinar Digitalisasi dan Pengembangan Ekosistem Usaha Umat Berbasis Masjid, Kamis (28/10).

Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) dengan PT Garden Kuliner Nusantara dan PT Wijaya Kusuma sebagai mitra pengelolaan halal zone

Pengembangan kawasan jual beli produk halal

Upaya ini menjadi kelanjutan dari program pengembangan kawasan jual beli produk halal. Adapun produk-produk yang diperdagangkan meliputi kuliner, kriya, industri kreatif, dan sebagainya yang sudah dikurasi dan memiliki sertifikasi halal dan izin edar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Sementara untuk klaster Produk Halal Istiqlal yang sudah direncanakan adalah kelompok makanan dan minuman halal, pariwisata halal, fesyen muslim, media dan rekreasi halal, farmasi dan kosmetik halal, dan energi terbarukan.

Digitalisasi UMKM harus diimbangi analisis kebutuhan pasar

Pada kesempatan yang sama, Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Bambang Himawan digitalisasi semakin relevan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk tetap bertahan dan berperan sebagai penggerak utama dalam pemulihan ekonomi. Namun, digitalisasi UMKM harus diimbangi dengan analisis kebutuhan pasar.

"Misalnya, di Masjid Istiqlal akan memproduksi atau menjual sesuatu maka kita harus segera melakukan analisa pasar secara cepat dengan kekuatan digitalisasi. Semakin cepat semakin baik, karena itu memerlukan sebuah teknologi digital," ujarnya.

Sebaliknya, jika tidak melakukan analisa pasar maka tidak akan mencapai target yang ingin dicapai. "Seandainya kita berjualan atau berproduksi bukan yang diinginkan oleh masyarakat maka tidak tercapai. jadi ini penting untuk digali, begitu pula dari sisi penjualan kita harus segera menyampaikan produk apa yang kita sediakan dengan seluruh fitur-fiturnya teknologi digitalisasi," katanya

Magazine

SEE MORE>
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024

Most Popular

Prediksi 5 Industri dengan Pertumbuhan Tercepat 5 Tahun Mendatang
10 Prediksi Tren Teknologi 2025, Bisnis Harus Cepat Beradaptasi
Belanja Negara Capai Rp3.350 T, APBN 2024 Defisit Rp507,8 T
Rekomendasi Saham saat January Effect, ASII hingga CUAN
Brasil Umumkan Indonesia Resmi Jadi Anggota BRICS
Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 07 January 2025