Jakarta, FORTUNE - Perkembangan pariwisata halal turut mendongkrak jumlah pertumbuhan hotel syariah di Indonesia. Pada Juni 2023, Indonesia meraih peringkat tertinggi sebagai Top Muslim Friendly Destination of The Year 2023 versi Global Muslim Travel Index (GMTI). Gelar yang diraih sejak 2019 ini merupakan bukti keberhasilan pemerintah Indonesia dalam mengembangkan wisata halal sejak 2014. Perkembangan ini pun turut mendorong pertumbuhan hotel syariah di Indonesia.
Destinasi wisata halal yang awalnya hanya merujuk pada Aceh dan Lombok kemudian menyebar di berbagai kota di Indonesia seperti Jakarta, Yogyakarta, Malang, Lampung, Makassar, dan beberapa kota lainnya.
Pengembangan pariwisata halal pun turut mendorong pertumbuhan properti RedDoorz syariah di Indonesia hingga 500 persen.
Head of Integrated Communication RedDoorz Indonesia, Cut Nany Indriani, mengatakan RedDoorz mulai melihat tren wisata halal ini sejak tahun 2019 dengan menghadirkan 283 properti RedDoorz Syariah di beberapa kota yang menjadi destinasi utama wisata halal.
Di tahun 2023, jumlahnya meningkat hingga hampir mencapai 2.000 properti dan akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan potensi wisata halal maupun wisata religi di Indonesia. Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim yang mencapai 241,7 juta jiwa, Indonesia merupakan pasar penting bagi industri wisata halal.
“Upaya kami dalam memperluas kemitraan melalui properti syariah pun sejalan dengan target pemerintah untuk meningkatkan skor Indonesia pada standar Global Muslim Travel Index tahun ini dengan memperkuat kehadiran akomodasi berkonsep syariah dan ramah muslim,” ujarnya dalam keterangan pers, Jumat (22/9).
Mempertahankan standar hotel syariah
Mengutip Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, wisata halal merupakan sebuah konsep layanan wisata yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan wisatawan muslim. Seperti tersedianya makanan halal, fasilitas untuk beribadah, hingga akomodasi penginapan yang mengedepankan prinsip-prinsip agama Islam.
Cut Nany mengatakan, salah satu persyaratan utama bagi tamu yang ingin menginap di properti RedDoorz Syariah adalah dengan menunjukkan surat nikah yang sah bagi pasangan suami istri. Di samping itu, RedDoorz Syariah tetap mempertahankan standar tinggi dalam kenyamanan, kebersihan, dan harga terjangkau yang telah menjadi ciri khas RedDoorz.
“Prinsip-prinsip ini, dikombinasikan dengan komitmen untuk melayani pasar perjalanan halal, telah membuat RedDoorz Syariah menjadi pilihan terpercaya bagi para wisatawan muslim di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Salah satu pemilik properti RedDoorz Syariah, Hadiyono, juga menggeluti bisnis perhotelan dengan konsep syariah dan bekerja sama dengan RedDoorz untuk membantu mendorong okupansi.
“Empat hotel kami yang bermitra dengan RedDoorz Syariah telah membantu meningkatkan okupansi kami hingga 70 persen,” kata Hadiyono.
Ke depannya jumlah properti RedDoorz Syariah ditargetkan meluas di beberapa kota lainnya. “Apalagi trennya saat ini hotel syariah bukan hanya dicari oleh wisatawan muslim, tapi juga wisatawan non-muslim karena kenyamanannya. Sehingga potensi pasarnya menjadi lebih tinggi,” kata Cut Nany.