Kemenag: Masyarakat Harus Hati-hati Bila Ditawarkan Umrah Murah

Kerap terjadi penipuan.

Kemenag: Masyarakat Harus Hati-hati Bila Ditawarkan Umrah Murah
Ilustrasi keberangkatan haji/Dok. haji.kemenag.go.id
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Direktorat Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief, mengingatkan umat Islam Indonesia untuk tidak tergiur tawaran umrah murah.  Pihaknya menetapkan harga referensi untuk umrah Rp26 juta per orang.

“Kalau di bawah itu hati-hati. Jadi itu yang kami sosialisasikan. Kalau ada yang nawarin umrah misal Rp23 juta, Rp21 juta, bahkan Rp23 juta itu 14 hari dan ke mana-mana, hati-hati,” kata Hilman dalam rapat di Komisi III DPR-RI, Kamis (30/3).

Menurutnya, beberapa kasus penipuan umrah terjadi karena dampak pembatasan umrah menyusul wabah Covid-19 pada 2020-21.

"[Saat itu] 50-60 ribu jemaah umrah itu tidak bisa diberangkatkan dan sebagian uang yang sudah disetor itu memang sudah menghilang, sudah tidak ada di rekening lagi," katanya.

Hilman menyebut dana calon jemaah umrah itu habis untuk operasional perusahaan 1-2 tahun selama tidak ada pemberangkatan umrah.

"Perusahaan tidak ada sama sekali kegiatan atau mengendap di pesawat atau mengendap di hotel-hotel yang juga sudah berganti pemilik. Sehingga memang masalah finansial travel umrah untuk 2022 ini dalam kondisi yang baru bisa bangkit kalau ada dana segar," paparnya.

"Sebagian nampaknya juga memanfaatkan mencari dana segar itu dengan mencari mekanisme yang tidak sesuai, agak ponzi," ujarnya.

Ponzi dalam umrah berarti perusahaan memberangkatkan jemaah umrah menggunakan dana milik calon jemaah umrah terbaru yang belum berangkat, bukan dari jemaah yang saat itu berangkat.

Penipuan biro travel umrah

Sebelumnya, terjadi kasus penipuan terhadap calon 500 calon jemaah travel umrah PT Naila Syafaah Mandiri, yang kasusnya tengah ditangani Polda Metro Jaya.

Biro travel PT Naila Syafaah Mandiri menawarkan paket umrah di bawah harga referensi Kemenag, dan juga menawarkan paket umrah plus dengan wisata ke Dubai dengan nilai Rp38 juta. Sejumlah jemaah umrah terlunta-lunta di Arab Saudi akibat penipuan yang dilakukan PT Naila.

PT Nailah Syafaah Mandiri memanfaatkan modus penggunaan kode batang (barcode) bekas untuk keberangkatan jemaah umrah. 

Barcode bekas berisi identitas diri jemaah umrah yang diberangkatkan pada 2022 kemudian digunakan lagi untuk jemaah umrah yang ditelantarkan pada 2023.

Kemudian, tanda pengenal masing-masing jemaah yang akan berangkat berisikan identitas jemaah lain. Namun, identitas lain yang berbentuk fisik seperti foto sesuai dengan jemaah yang berangkat.

Penggunaan barcode yang tidak sesuai berujung pada jemaah yang terlunta-lunta di Arab Saudi karena identitas mereka tidak terbaca. Selain itu, agen tidak memberikan tiket pulang.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024