Samarinda, FORTUNE - BTPN Syariah hingga kuartal I-2023 telah menyalurkan pembiayaan kepada pelaku ultra-mikro UMKM dengan nilai Rp76,34 miliar di Kalimantan Timur (Kaltim). Hingga akhir tahun perusahaan ini menyalurkan hingga Rp100 miliar.
“Di Kalimantan masih banyak daerah yang butuh akses pembiyaan. Kalau di Jawa terpapar fintech dan bank sudah banyak,” kata Kepala Pembiayaan BTPN Syariah Wilayah Kalimantan Timur, Andi Agustiawan, saat ditemui di Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (17/6).
Selain itu, tahun ini BTPN Syariah menargetkan 30.000 nasabah menerima pembiayaan ultramikro di Kaltim.
“Kami optimistis bisa meraih target 30.000 nasabah pada tahun ini, dari posisi sekarang 28.000 nasabah di Kalimantan Timur. Kami sudah membuka empat area baru, untuk mengejar target 2.000 nasabah lagi kita optimis,” ujarnya.
Menyasar nasabah perempuan
Andi menjelaskan pihaknya menargetkan 100 persen nasabah pembiayaan ultramikro BTPN Syariah adalah perempuan, terutama ibu rumah tangga, yang biasanya tergerak membantu perekonomian keluarga.
“Dalam skala mikro ini, kami memberikan pendampingan, motivasi, dan pembiayaan tanpa jaminan, dengan syarat hanya kehadiran di sentra 2 minggu sekali,” ujar dia.
Melalui program ini, BTPN Syariah berhasil mengembangkan sejumlah usaha milik ibu-ibu rumah tangga hingga semakin besar dengan omzet yang terus tumbuh. Bahkan, beberapa nasabah terpilih menjadi nasabah inspiratif karena ketekunan dan kesuksesannya sehingga meraih beragam penghargaan.
Andi menilai ketekunan dan kegigihan kedua perempuan itu menempatkan mereka sebagai nasabah inspiratif karena mereka berhasil membangun perilaku unggul, yaitu berani berusaha, disiplin, kerja keras, dan saling bantu di antara anggota komunitas.
Hal lain yang juga diberikan BTPN kepada pelaku usaha adalah akses pasar agar meningkatkan pertumbuhan UMKM ultra-mikro.
Mayoritas karyawan BTPN Syariah perempuan
Sementara itu, Corporate & Marketing Communication Head BTPN Syariah, Ainul Yaqin, mengungkapkan BTPN Syariah telah memiliki cabang di 23 provinsi di Indonesia.
Kemudian, dari total 13.000 karyawan, 95 persen adalah perempuan—47 persen di antaranya hanya memegang ijazah sekolah menengah atas.
“Hingga saat ini, BTPN Syariah telah melayani 6 juta nasabah aktif. Dari jumlah tersebut, terdapat 4,25 juta nasabah paling aktif. Bank BTPN Syariah juga menjangkau 256.000 komunitas di 2.600 kecamatan di Indonesia,” ujar Ainul.
Ia menambahkan, hingga kuartal I-2023, BTPN Syariah sudah menyalurkan pembiayaan Rp76 miliar kepada 28.000 perempuan yang menyandang status keluarga prasejahtera produktif di Kaltim. Bank tersebut tidak hanya memberikan akses keuangan untuk melayani masyarakat inklusi. BTPN Syariah juga memberikan akses pengetahuan melalui program pendampingan bertajuk Daya serta akses suplai dan pasar.
“Tujuannya mempermudah kehidupan masyarakat inklusi mewujudkan hidup yang lebih berarti,” kata Ainul.