Denpasar, FORTUNE - Laporan Saudi Arabia Islamic Finance Report 2021 mengungkapkan, aset perbankan syariah di Arab Saudi didominasi oleh Unit Usaha Syariah (UUS).
Hal itu diungkapkan Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara. Pandji menyatakan, kondisi tersebut bisa menjadi benchmark dalam pengembangan industri perbankan syariah nasional.
"Di Arab Saudi, 60 persen bank syariahnya masih berbentuk UUS, baru 40 persen yang sudah Bank Umum Syariah (BUS)," kata Pandji dalam Media Training & Outing yang diselenggarakan CIMB Niaga Syariah di Denpasar, Kamis (25/8).
Porsi aset bank konvensional Arab Saudi hanya 21%
Pandji kembali menjelaskan, aset bank syariah di Arab Saudi masih mendominasi pasar. Dari keseluruhan industri perbankan, aset bank konvensional hanya 21 persen.
Sedangkan 79 persen lainnya merupakan bank syariah baik dalam bentuk BUS maupun UUS. Bank konvensional yang beroperasi di Arab Saudi ialah Citi, Standard Chartered, BPN Paribas hingga MUFG.
Semetara itu, sejumlah bank umum syariah besar di Arab Saudi diantaranya ialah Al Rajhi Bank, Bank Aljazira, Riyad Bank, Saudi National Bank (SNB), Saudi British Bank (SABB) hingga Bank Albialad.
3 bank syariah di Arab Saudi miliki potensi UUS unggul
Pandji menambahkan, dari sejumlah bank syariah di Arab Saudi, terdapat 3 bank yang sangat unggul potensi UUS-nya. Ketiga bank tersebut ialah SNB, Riyad Bank, hingga SABB.
Aset bank SNB hingga akhir 2021 tercatat US$243 miliar, terdiri dari 46,8 persen aset UUS dan 53,2 persen aset konvensional.
Sementara itu, aset Riyad Bank yang mencapai US$113,9 miliar 44,8 persennya merupakan UUS dan 55,2 persen berbentuk konvensional. Terakhir ialah SABB dengan aset US$72,6 miliar yang mana 48,5 persen merupakan UUS dan 51,5 persen adalah konvensional.