Jakarta, FORTUNE - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) dikabarkan tidak melanjutkan proses akuisisi atau berpaling dari PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Muamalat) dan sedang menjajaki akuisi PT Bank Victoria Syariah (Bank Victoria Syariah).
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu tak menampik bahwa pihaknya saat ini tengah menjalankan proses due diligence dengan sejumlah bank termasuk Bank Victoria Syariah.
"Kita belum mengambil keputusan apa-apa tunggu dulu kelar (due diligence) semuanya nanti kita umumkan pada waktunya harus spin off dengan siapa," kata Nixon saat menjawab pertanyaan Fortune Indonesia kala ditemui di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Senin (24/6).
BTN syariah akan spin-off sebelum November 2025
Pihaknya mengaku tak memasang target waktu untuk penyelesaian proses akuisisi bank yang diperuntukan menjadi cangkang bisnis dari BTN Syariah ini. Namun Nixon memastikan, bahwa aksi ini akan selesai dan tuntas sebelum aturan spin-off diberlakukan pada akhir 2025.
"Untuk spin-off dan aksi korporasi kita targetkan selesai sebelum November 2025," tambah Nixon.
Hingga saat ini menurutnya bisnis BTN Syariah masih sangat positif. Ia optimis bank syariah ini mampu membukukan laba Rp1 triliun hingga akhir 2024 dengan kualitas NPF yang akan di jaga sekitar 2 persen.
Seperti diketahui, BTN Syariah di kuartal I 2024 mencatat laba bersih sebesar Rp164,1 miliar. Kenaikan laba bersih BTN Syariah ditopang oleh penyaluran pembiayaan yang meningkat 20 persen menjadi Rp39,1 triliun pada kuartal I 2024, dibandingkan dengan periode tahun 2023 sebesar Rp32,6 triliun.