Jakarta, FORTUNE - Emas masih menjadi instrumen investasi yang menarik minat masyarakat. Kinerja pada segmen Cicil Emas di PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) per Mei 2022 mampu tumbuh 57,1 persen secara year on year (yoy) atau mencapai Rp435,7 miliar.
Direktur Retail Banking BSI, Ngatari mengatakan, pertumbuhan tersebut ditopang oleh fitur standardisasi keamanan yang dimiliki oleh BSI. Sehingga dapat memberikan jaminan keamanan terhadap agunan emas yang disimpan.
"Kinerja produk BSI cicil emas mendorong BSI untuk memperkuat dan memperluas jaringan dengan menambah supplier emas untuk menjawab kebutuhan nasabah yang beragam," kata Ngatari melalui keterangan resmi di Jakarta, Jumat (19/8).
Perluas distribusi, BSI gandeng Hartadinata Abadi
BSI juga melakukan kolaborasi dengan PT. Hartadinata Abadi Tbk untuk memperkuat pengembangan bisnis dan jaringan pemasaran produk Cicil Emas BSI.
Ngatari juga menyebut, tingginya pertumbuhan bisnis cicil emas mencerminkan bahwa emas masih menjadi pilihan instrumen investasi yang aman dan banyak dipilih oleh masyarakat.
Dengan adanya kerjasama ini, masyarakat akan mendapatkan berbagai fasilitas cicil emas BSI. Yang pertama aman karena fisik emas sudah tersedia saat akad. Selain itu, emas juga diasuransikan selama masa pembiayaan.
Pembiayaan BSI tumbuh 11,59%
Dilihat dari kinerjanya, pada kuartal I-2022, BSI mencatatkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp177,51 triliun atau tumbuh 11,59 persen secara year on year.
Komposisi utama dari pembiayaan tersebut ialah konsumer yang tumbuh 20,73 persen, pembiayaan mikro tumbuh 22,42 persen (yoy) dan gadai & cicil emas tumbuh 8,96 persen (yoy).
Capaian tersebut didukung pula pembiayaan sehat dengan rasio non performing financing (NPF) net sebesar 0,90 persen.