Jakarta, FORTUNE - Kinerja positif PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berlanjut pada kuartal III-2022. Hal ini tecermin pada laba bersih BSI yang meningkat 42 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 3,21 triliun.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, mengatakan kinerja BSI didukung oleh pembiayaan yang meningkat serta penghimpunan dana yang kuat.
"Kami terus melakukan transformasi dan efisiensi di internal serta mencermati perkembangan ekonomi di dalam negeri dan global, agar kami dapat melakukan antisipasi dan terus mendorong pertumbuhan kinerja BSI yang sehat dan berkelanjutan," kata Hery melalui konferensi pers secara virtual di Jakarta, Kamis (27/10)
Sementara itu, Return of Equity (ROE) BSI mampu tumbuh 17,44 persen. Tidak hanya itu, BSI juga mampu melakukan efisiensi biaya cost of fund (COF) yang turun menjadi 1,56 persen.
Ditopang bisnis mikro, pembiayaan BSI tumbuh 22,35%
Pembiayaan BSI mampu tumbuh kuat 22,35 persen (yoy) menjadi Rp199,82 triliun. Hery menyatakan kontribusi pembiayaan terbesar berasal dari bisnis mikro yang tumbuh 37,32 persen, disusul pembiayaan kartu yang meningkat 35,81 persen dan pembiayaan gadai naik 30,15 persen.
Capaian ini juga didukung oleh kualitas pembiayaan yang sangat sehat. Hal itu tecermin pada NPF Nett yang sangat terjaga, yaitu hanya 0,59 persen.
Hery menyatakan pertumbuhan kinerja terdorong oleh sinergi dan konsistensi membangun Islamic Ecosystem. Sinergi itu menjadi salah satu katalis utama bagi BSI untuk membukukan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Dia pun berharap untuk dapat terus mengembangkan ekosistem tersebut.
Tumbuh 11,8%, DPK BSI capai Rp245 triliun
Dari sisi penghimpunan dana, BSI membukukan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp245,18 triliun, atau tumbuh 11,86 persen (yoy). Kinerja positif ini didukung oleh kepercayaan masyarakat melalui penempatan DPK.
"Bahkan tabungan wadiah tumbuh melesat dan menjadi salah satu produk yang paling diminati masyarakat," kata Hery.
Hery menambahkan efisiensi yang mendorong kinerja perseroan pun didukung oleh akselerasi digital. Hal ini terlihat dari lonjakan jumlah pengguna BSI Mobile mencapai 4,44 juta pengguna atau naik sebesar 43 persen secara yoy.
Jumlah pengguna yang semakin meningkat ini dipengaruhi oleh perubahan perilaku masyarakat yang semakin banyak beralih ke e-channel BSI Mobile, ATM, maupun Internet Banking.