Jakarta, FORTUNE - Unit Usaha Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN Syariah) mengaku telah menguasai pasar pembiayaan rumah subsidi di Indonesia. Tercatat, hingga Desember 2022, BTN Syariah menguasai 81 persen pangsa pasar pembiayaan perumahan atau Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi khusus untuk bank syariah di Indonesia.
Direktur Consumer Bank BTN Hirwandi Gafar mengatakan, BTN Syariah terus berupaya melakukan pembiayaan perumahan dari hulu ke hilir. Mulai dari pembiayaan pemilikan rumah (KPR) bagi seluruh kalangan seperti kaum milenial, kelas menengah, hingga masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Kami akan terus memacu kinerja dan pelayanan BTN Syariah sehingga dapat lebih banyak memberikan manfaat bagi seluruh kelompok masyarakat Indonesia khususnya dalam membantu mereka memiliki rumah melalui skema syariah, termasuk para milenial,” ujar Hirwandi melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (22/6).
BTN Syariah raih penghargaan dari Euromoney
Pihaknya juga menyiapkan fasilitas khusus bagi milenial untuk memiliki rumah yakni BTN HITS (Hijrah to Syariah). Layanan KPR Unit Usaha Syariah (UUS) BTN juga menggunakan skema Musyarakah Mutanaqisah.
Melalui skema tersebut, membuat masyarakat dapat membayar angsuran secara berjenjang sesuai kesepakatan dengan Bank. Selain itu, BTN Syariah juga memberikan pembiayaan untuk kepemilikan lahan, kontruksi rumah, hingga untuk renovasi rumah.
Dengan berbagai strategi dalam pembiayaan perumahan tersebut, BTN Syariah sukses meraih penghargaan internasional The Best Islamic Project Finance House 2023. Penghargaan tersebut diraih di ajang Euromoney Awards or Excellence 2023 di Dubai.
Menurut Hirwandi, penghargaan yang diberikan oleh lembaga internasional seperti Euromoney, dikarenakan peran BTN Syariah yang sangat signifikan dalam pembiayaan perumahan berbasis syariah di Indonesia.
Aset BTN Syariah capai Rp46,52 triliun
Sementara itu, dengan seluruh inisiatif tersebut, kinerja dari BTN Syariah masih cukup cemerlang dengan mencatatkan aset sebesar Rp46,52 triliun pada kuartal I-2023 atau tumbuh 24,53 persen. Kondisi tersebut mendukung aset dari induk yakni Bank BTN yang mencapai Rp401,50 triliun di Maret 2023.
Tak hanya itu, sejalan dengan pertumbuhan bisnis syariah, pembiayaan syariah dari BTN Syariah juga tumbuh 15,52 persen (yoy) menjadi Rp32,63 triliun pada kuartal I-2023. Sedangkan untuk total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun oleh BTN Syariah sepanjang kuartal I-2023 mencapai Rp35,63 triliun. Bank syariah tersebut juga mencatatkan laba dari akhir 2020 ke akhir 2022 dengan perolehan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 57,2 persen.