Jakarta, FORTUNE - PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPN Syariah) mencatatkan laba bersih senilai Rp1,08 triliun di sepanjang tahun 2023. Laba itu ditopang oleh pendapatan setelah distribusi bagi hasil secara konsolidasian yang mencapai Rp5,25 triliun, tumbuh 4,57 persen secara year on year (yoy).
"Kondisi ini disertai rasio keuangan yang sehat dan kuat dengan return of asset (RoA) 6,3 persen dan rasio kecukupan modal (CAR) 51,6 persen sepanjang 2023," kata Direktur BTPN Syariah, Fachmy Achmad melalui keterangan resmi di Jakarta, Rabu (7/2).
BTPN Syariah salurkan pembiayaan Rp11,38 triliun
Sementara itu, BTPN Syariah juga terus menyalurkan Pembiayaan untuk masyarakat inklusi sebesar Rp11,38 triliun di 2023. Sejak awal berdiri 2010, BTPN Syariah telah fokus memilih segmen Ultra Mikro dalam menjalankan bisnis. Artinya, lebih dari satu dekade BTPN Syariah telah menjalankan komitmennya kepada masyarakat inklusi.
Berdasarkan survei Lembaga Demografi Universitas Indonesia (LDUI) menunjukkan bahwa nasabah BTPN Syariah mengalami penurunan kemiskinan ekstrem sebesar 7,4 persen setelah 3 tahun menjadi nasabah.
BTPN Syariah rangkul 49 ribu nasabah mikro
Ke depan, lanjut Fachmy, pogram unggulan yang akan digenjot ialah Bestee yang ditujukan untuk membuat usaha nasabah lebih berkembang. Program Bestee melibatkan ribuan mahasiswa dalam memberdayakan masyarakat inklusi dengan pendampingan dan berbagai pelatihan.
"Bank memberikan program pendampingan yang naik kelas melalui program Bestee yang melibatkan mahasiswa," kata Fachmy.
Sejauh ini, sudah lebih dari 49 ribu ibu-ibu nasabah yang mendapatkan pendampingan dari 1.821 mahasiswa dalam memajukan usahanya di lebih dari 827 kecamatan di Indonesia.