Dana Kelolaan Tabungan Haji Bank Mega Syariah Tembus Rp 284 miliar

Jumlah jamaah haji RI diprediksi tembus 3,3 juta di 2030.

Dana Kelolaan Tabungan Haji Bank Mega Syariah Tembus Rp 284 miliar
Ilustrasi ibadah haji/Pixabay
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Bank Mega Syariah (BMS) masih mencatatkan pertumbuhan positif dalam layanan Tabungan Haji. Tercatat, pada September 2024 jumlah dana kelolaan tabungan haji Bank Mega Syariah mengalami peningkatan lebih dari 5 persen dari posisi Desember 2023, dengan total dana kelolaan mencapai lebih dari Rp 284 miliar.

“Melihat besarnya minat masyarakat untuk menunaikan ibadah haji dan umrah. Bank Mega Syariah optimistis dapat terus mendukung nasabah dalam mewujudkan impian beribadah serta memperluas pangsa pasar di sektor perbankan syariah nasional,” kata Sales & Distribution Division Head Bank Mega Syariah Dila Karnela Peter melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa (8/10).

Sementara itu, untuk jumlah pendaftar haji melalui Bank Mega Syariah juga terus tumbuh hampir mencapai 10 persen dari total pendaftar haji nasional untuk periode Januari hingga September 2024. Dengan pencapaian ini, lanjut Dila, Bank Mega Syariah berhasil masuk ke dalam jajaran lima besar bank dengan jumlah pendaftar haji terbanyak di Indonesia.

Jumlah jamaah haji RI diprediksi tembus 3,3 juta di 2030

Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, siap layani penerbangan haji. (Doc: Kemenhub)

Meskipun biaya perjalanan haji dan umrah terus meningkat, minat masyarakat Indonesia untuk menunaikan ibadah haji tetap tak surut. Jumlah calon jamaah haji dan umrah semakin bertambah setiap tahunnya. Dengan kuota pokok jamaah haji terbesar di dunia, Indonesia memiliki 221 ribu kuota haji pada tahun 2024, dan diproyeksikan jumlah jamaah haji dan umrah akan mencapai 3,3 juta pada tahun 2030.

Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, mengungkapkan bahwa potensi perputaran ekonomi dari ekosistem haji dan umrah di Indonesia akan mengalami pertumbuhan pesat. Pada 2023, perputaran ekonomi ini diperkirakan mencapai Rp 65 triliun, dan jumlah tersebut diproyeksikan melonjak menjadi Rp 194 triliun pada tahun 2030.

Pertumbuhan ekonomi dari sektor haji dan umrah tersebut memberikan peluang besar bagi lembaga keuangan syariah di Indonesia untuk mendukung calon jamaah dalam perencanaan dan pembiayaan ibadah mereka, baik melalui produk tabungan haji, pembiayaan umrah, maupun layanan konsultasi keuangan syariah yang terintegrasi.

BMS gencar kolaborasi pacu tabungan haji

Ilustrasi pegawai Bank Mega Syariah tengah melayani nasabah/Dok. Bank Mega Syariah

Guna mengoptimalkan potensi ekonomi tersebut, Bank Mega Syariah juga terus berinovasi dalam memberikan solusi finansial bagi calon jamaah haji dan umrah melalui berbagai produk seperti tabungan haji.

Dila Karnela Peter mengatakan, BMS  juga telah mengadopsi berbagai strategi inovatif. Perseroan juga menjalin kerja sama dengan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) serta menggandeng mitra dari sektor pembiayaan multifinance, koperasi, Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), instansi pemerintah, perusahaan swasta, hingga lembaga pendidikan negeri dan swasta.

”Kolaborasi strategis ini diharapkan dapat mempermudah akses bagi masyarakat yang ingin menabung untuk ibadah haji dan umrah melalui Bank Mega Syariah,” ujar Dila.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil