Dana Kelolaan Wealth Management BSI Naik 15% Capai Rp70 Triliun

Nasabah wealth management BSI capai 64 ribu.

Dana Kelolaan Wealth Management BSI Naik 15% Capai Rp70 Triliun
ShutterStock/CahyadiSugi
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) kembali mencatatkan kinerja positif lewat BSI Prioritas. Hingga kuartal II/2024, kinerja segmen Wealth Management solid dengan dana kelolaan atau fund under management (FUM) mencapai lebih dari Rp70 triliun, naik 15,3 persen secara tahunan (yoy). 

“Kami terus berinovasi memberikan layanan dan solusi keuangan syariah. Kami juga terus melengkapi dari sisi produk, tidak hanya sukuk dan reksa dana tetapi kami juga menyediakan aspek proteksi,” kata SEVP Digital Banking BSI, Saut Parulian Saragih melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (11/7).

Nasabah wealth management BSI capai 64 ribu

peluncuran layanan eksklusif Hajj & Umrah Concierge BSI/Dok. BSI

Sementara itu, untuk nasabah wealth management BSI juga tumbuh signifikan mencapai lebih dari 64 ribu nasabah, tumbuh 14,7 persen (yoy). Saut menambahkan, BSI Prioritas menawarkan empat solusi utama dalam pengelolaan kekayaan nasabah. 

Pertama, solusi wealth accumulation, yang memfasilitasi peningkatan aset melalui produk investasi seperti reksa dana, sukuk, emas, dan deposito. Kedua, solusi wealth protection, memberikan perlindungan dan persiapan masa depan melalui asuransi jiwa, kesehatan, dan pendidikan. Ketiga, solusi wealth distribution, menyediakan layanan konsultasi waris sesuai hukum Islam. Terakhir, solusi wealth purification, memfasilitasi konsultasi dan penyaluran zakat, infaq, shodaqoh, dan wakaf dengan laporan terintegrasi.

Tahun 2024, lanjut dia, BSI juga telah menghadirkan berbagai produk investasi baru di antaranya  reksa dana syariah terproteksi sucor syariah proteksi 1, reksa dana bahana USD nadhira sukuk dengan pembagian dividen, produk bancassurance dana hari tua dan smart plan syariah.

BSI kuasai 41,13 aset perbankan syariah

ilustrasi cek giro (pexels.com/Cottonbro)

Dengan aset sebesar Rp357,90 triliun per Maret 2024, BSI menjadi bank syariah terbesar di Indonesia. BSI menguasai 41,13 persen pangsa pasar dari total aset industri perbankan syariah nasional yang mencapai Rp870,22 triliun pada kuartal I/2024.

Saut menjelaskan bahwa BSI terus berkomitmen dalam memberikan layanan keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah. Salah satu komitmen tersebut diwujudkan melalui BSI Prioritas, yang hadir dengan tujuan membantu pengelolaan aset nasabah secara syariah.

“BSI sebagai sahabat finansial, sosial, dan spiritual bagi nasabah, BSI berkomitmen untuk memberikan solusi keuangan yang komprehensif dan berlandaskan pada nilai-nilai syariah. Dengan BSI Prioritas, kami berupaya untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan finansial nasabah, tetapi juga memastikan bahwa setiap aspek pengelolaan kekayaan dilakukan sesuai dengan hukum dan prinsip-prinsip Islam,” kata Saut.

Atas kinerja positif tersebut, BSI Prioritas kembali menorehkan prestasi di tingkat internasional. Terbaru, BSI dinobatkan sebagai Best Islamic Finance Wealth Management Bank in Indonesia bersamaan dengan anugerah Best Islamic Finance Bank in Indonesia, pada ajang 16th Annual Islamic Finance Awards 2024 dan 18th Best Financial Institution Awards 2024.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil